webnovel

Volume 1 : Liburan Penjaga Dimensi Konoha

Peperangan dengan mahluk kehampaan baru saja selesai. Peperangan yang menghancurkan lebih dari 5 multivers, 10 univers, dan puluhan alam semesta dimenangkan oleh Penjaga Dimensi. Shirou yang seorang penjaga dimensi sudah terlalu lama terlarut dalam pekerjaannya menjadi seorang penjaga dimensi. Setelah peperangan dengan makhluk kehampaan selesai. Shirou mengambil keputusan untuk pergi berlibur di sebuah alam semesta yang berada di tingkat menengah untuk menjadi seorang dokter sekaligus seorang warga sipil biasa. Bagaimana kelanjutan Shirou dalam liburannya? Silahkan datang dan membaca cerita ini. ======== Saya akan update cerita ini setiap 15.000 kata. Karena itu mungkin saya tidak akan update setiap harinya. Selain itu juga cerita ini berfokus kepada kehidupan santai dan juga ada beberapa pertarungan di dalamnya. Jika kalian ingin cerita ini bisa cepat update, dukung penulisnya dengan memberikan banyak komentar dan saran beserta poin untuk cerita ini. Terima kasih banyak

Kudo_Rey · Cómic
Sin suficientes valoraciones
39 Chs

Bab 13 : Perpisahan

"Shirou-sama, sudah lama saya tidak bertemu denganmu. Apakah sudah ada perkembangan terkait hubungan dengan lawan jenis?" Tanya Hagoromo sambil mencoba mencari tahu informasi tentang Shirou dan untuk mencoba dia bisa menikah dengan wanita di dunia ini.

Shirou yang mendapatkan pertanyaan ini langsung terdiam dan menatap Hagoromo dengan tatapan aneh "Apa ada alasan untukmu bertanya tentang masalah ini Hagoromo? Atau kamu hanya ingin pamer karena telah berkeluarga dan mendapatkan anak-anak yang sangat luar biasa kepada saya?" Tanya Shirou sambil mengangkat alisnya.

Hagoromo menggelengkan kepalanya "Tidak… Tidak… Hanya saja, saya tertarik dengan hubungan yang dimiliki oleh Shirou-sama. Tapi jika memang belum ada, kenapa tidak mencari seorang wanita di dunia ini? Saya yakin bahwa setiap wanita di dunia ini pasti ada yang bisa menarik perhatian dari Shirou-sama" Kata Hagoromo.

Shirou menghela nafas sambil menatap kembali ke desa Konoha "Bukannya saya tidak tertarik dengan wanita dunia ini, Hagoromo. Tetapi karena masalah tugas saya yang cukup berat, saya agak sulit untuk menemukan seorang wanita yang bisa diajak untuk hidup bareng serta juga saya kesulitan dalam mencintai seseorang karena pengalaman hidup saya yang sudah sangat lama" Kata Shirou.

"Sepertinya begitu. Bahkan untuk membandingkan umur saya dengan Shirou-sama, saya hanya seperti seorang anak kecil yang berdiri di depan seorang nenek moyang. Lalu, apa ada alasan selain berlibur untuk datang ke dunia ini, Shirou-sama?" Tanya Hagoromo.

Shirou menggelengkan kepalanya "Tidak. Tidak ada alasan lain lagi yang sama seperti masa lalu. Saya datang ke sini murni karena hanya ingin mendapatkan liburan yang sudah lama saya inginkan. Jika ada, kemungkinan di masa depan saya memikirkan sesuatu yang menjadikan saya mendapatkan tujuan baru untuk berada di dunia ini" Kata Shirou.

"Begitu.. Lalu, apa ada rencana untuk Shirou-sama mengunjungi Hamura?. Sebelum saya meninggal, dia menitipkan pesan juga bahwa dia telah meninggalkan entitas Chakra miliknya di bulan yang sama seperti saya sekarang. Entitas itu akan bangkit setelah merasakan keberadaan Shirou-sama masuk ke dalam bulan" Kata Hagoromo.

Shirou mengangkat kepalanya dan menatap ke arah bulan "Bulan kah?.... Mungkin di masa depan saya akan pergi ke sana untuk bertemu dan berbicara beberapa hal dengan Hamura. Ngomong-ngomong, apakah bulan juga ada peradaban seperti di bumi ini atau hanya Hamura dan beberapa keluarganya yang tinggal di sana?" Tanya Shirou.

"Bulan sama seperti di bumi Shirou-sama. Setelah kedatangan Hamura di sana, dia mulai membentuk sebuah keluarga yang perlahan-lahan mulai terbentuk warga masyarakat yang berada di sana. Keluarga Hamura terbagi menjadi beberapa fraksi yang menyebabkan peperangan juga terjadi di sana" Kata Hagoromo sambil mendesah lelah.

"Peperangan akan selalu terjadi selama manusia itu tetap hidup Hagoromo. Jika kamu ingin tidak merasakan peperangan kamu akan merasakan hal itu setelah kamu meninggal seperti sekarang. Berbeda dengan manusia yang masih hidup sekarang, pasti karena keserakahan yang dimiliki oleh setiap manusia, perang akan selalu terjadi selama sifat itu masih ada" Kata Shirou.

Hiruzen dan Shikaku yang sebelumnya berdiskusi tentang beberapa hal sebelumnya, telah kembali mendengar percakapan yang dilakukan oleh Shirou dan Hagoromo tentang masalah Hamura dan peperangan yang terjadi di bulan. Hiruzen mengelus jenggot miliknya "Sepertinya bukan hanya kami manusia yang tinggal di dunia ini. Bahkan di bulan juga memiliki manusia yang tinggal di sana" Kata Hiruzen.

Shikaku mengangguk "Sepertinya Hamura yang selalu kedua orang katakan ini adalah saudara dari Rikudo Sennin. Dengan beberapa asumsi yang selalu kedua katakan, saya yakin bahwa hubungan antara ketiga orang ini sangat dekat. Tetapi yang membuat saya penasaran, siapa identitas dari Emiya Shirou yang bahkan membuat Rikudo Sennin dan saudaranya Hamura yang memulai peradaban di bulan itu sangat menghormati dirinya" Kata Shikaku dengan serius.

Hiruzen juga mengerutkan kening sambil mendesah lelah "Waktu yang akan menjawab semua pertanyaan itu. Kita mungkin bisa bertanya kepada dirinya setelah Rikudo Sennin pergi dari tempat ini pada waktu pagi. Saya harap orang itu tidak mencoba membuat ancaman terhadap desa Konoha, jika tidak kemungkinan kami tidak akan bisa menahan dampak apa yang akan dia lakukan" Kata Hiruzen.

"Saya rasa itu mustahil untuk Emiya Shirou untuk mengancam desa ini, selama percakapan yang dilakukan oleh keduanya, tidak ada hal yang membuat Emiya Shirou untuk membuat kehancuran kepada desa ini. Bahkan jika dia ingin, dia bisa melakukan itu dengan mudah bahkan tanpa menarik perhatian kami seperti ini mengingat bahkan Rikudo Sennin seorang legenda memiliki kekuatan yang sangat kuat sangat menghormati dia" Pikir Shikaku.

*******

Beberapa waktu berlalu.

Bulan yang menerangi langit malam perlahan-lahan mulai turun dan digantikan sebuah matahari yang akan menyinari dunia Shinobi pada saat pagi dan siang harinya. Di atas patung batu Yondaime terlihat Emiya Shirou dan Hagoromo yang masih duduk santai menikmati pemandangan matahari yang akan muncul. Melihat matahari yang sudah akan terbit, Hagoromo bangkit dari tempat duduknya sambil membersihkan diri dari tanah "Sudah waktunya untuk saya pergi, Shirou-sama" Kata Hagoromo dengan nada hormat.

Shirou juga bangkit dari tempatnya dan berdiri di depan Hagoromo "Iya. Terima kasih karena telah meninggalkan entitas Chakra ini hanya untuk berbicara beberapa hal dengan saya. Sudah lama saya tidak melakukan interaksi seperti ini sebelum peperangan terjadi" Kata Shirou sambil tersenyum.

"Shirou-sama tidak perlu mengucapkan terima kasih. Hal ini juga cukup senang untuk diri saya sendiri karena bisa bertemu dengan Shirou-sama kembali. Saya juga ingin Shirou-sama untuk bisa pergi ke bulan untuk bertemu dengan saudara saya Hamura. Dia juga ingin sekali bertemu dengan berbicara dengan Shirou-sama kembali" Kata Hagoromo.

"Nanti di masa depan kalau saya mempunyai waktu untuk datang ke bulan, saya pasti akan ke sana berkunjung untuk bertemu Hamura." Kata Shirou.

"Begitu… Saya sekarang akan kembali untuk mengawasi dunia ini Shirou-sama. Selamat tinggal" Kata Hagoromo yang tubuhnya perlahan-lahan menghilang dari tempat tersebut yang menyisakan Shirou sendiri di patung batu Yondaime "Jadi sekarang apa yang harus saya lakukan? Mencari sebuah tempat tinggal dan menikmati hidup santai adalah pilihan terbaik untuk saat ini sebelum saya memulai kembali pekerjaan. Tapi sebelum itu, saya perlu menjelaskan beberapa hal kepada para tamu saya yang ada di belakang" Pikir Shirou

"Keluarlah, saya tahu kalian masih ada di sana" Kata Shirou dengan santai sambil duduk kembali di patung batu Yondaime dengan santai.

Dari arah hutan belakang, dua orang dengan penampilan seorang laki-laki dewasa serta laki-laki yang sudah terlihat tua keluar dengan santai. Salah satu laki-laki mengenakan pakaian seorang Jounin Konoha, rambut yang diikat ke belakang seperti nanas, wajah malas serta memiliki bekas luka yang bersarang di wajahnya. Sedangkan laki-laki lainnya adalah seorang laki-laki yang tua berkeriput, memakai jubah putih, serta topi dengan lambang "Api" di atas topi tersebut.

Kedua laki-laki ini adalah Sarutobi Hiruzen dan Nara Shikaku yang sudah menampakkan dirinya kepada Shirou untuk bertanya beberapa hal. Merasa tidak ada ancaman yang keluar dari Shirou, keduanya berjalan mendekati Shirou sampai berada di samping nya.

"Ah ~ Sebelum kalian bertanya sesuatu, saya minta maaf kepada kalian dan desa ini karena telah menjadikan desa ini sebagai tempat pertemuan saya dengan teman lama saya. Saya sebelumnya sudah mencari lokasi yang cocok untuk tempat pertemuan, tetapi saya menemukan tidak ada lokasi yang lebih bagus dari pada tempat ini untuk bertemu teman lama" Kata Shirou dengan santai sambil meminum minumannya.

Hiruzen menggelengkan kepalanya "Tidak masalah, kami juga senang karena tadi sudah mendapatkan beberapa informasi yang sangat bagus. Mungkin juga itu bisa menjadi biaya penggunaan lokasi tempat ini" Kata Hiruzen dengan santai.