Kukecup rahang Nick, bibirku menyusuri rahangnya yang kasar karena bakal janggutnya mulai tumbuh. Nick menolehkan wajahnya hingga bibir kami bersentuhan, lalu Ia menciumku dengan lembut tanpa terburu-buru sedikitpun. Seakan Ia sedang menikmati bibirku seperti mengulum permen manis.
Kusapukan lidahku di bibirnya hingga Ia membukanya, lalu barulah setelah itu Nick terpancing dan menciumku dalam-dalam.
Saat aku menarik wajahku menjauh untuk menarik nafas, Nick membuka matanya, wajahnya mendekatiku untuk mengikuti bibirku lalu Ia menciumku lagi.
Kudorong dadanya dengan kedua tanganku untuk menghentikannya. Aku takut Greg dan Lana sudah selesai berganti pakaiannya dan memergoki kami. Nick memandangku sambil tersenyum, seakan Ia tahu isi pikiranku. Atau mungkin Ia memang sudah tahu.
Greg dan Lana bergabung ke ruang baca sepuluh menit kemudian. Lana langsung memelukku saat Ia melihatku. Kami duduk di salah satu sofa coklat empuk yang berada di depan perapian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com