Alisy melangkah masuk dengan senyuman tipis yang mirip dengan senyuman yang biasa kupakai jika aku sedang merasa jengkel. Tubuhnya yang ramping dan mungil mengenakan pakaian serba hitam favoritnya, hanya saja hari ini kaos hitamnya bertuliskan 'Girl Power' dan dilapisi oleh mantel wool abu-abu cerah yang serasi dengan warna matanya. Rambut pirang platinumnya diikat tinggi hingga menonjolkan fitur wajah misteriusnya yang hampir seperti elf.
Aku masih bisa mengakalinya jika Grisha yang diutus untuk mengawasiku dan Rosie, tapi lain ceritanya jika adikku ikut mengawasi kami.
"Rosie akan tinggal satu kamar denganku selama di St. Petersburg," ucap adikku tanpa berbasa basi. "Aku sudah menghubungi Andrei dan meminta tolong padanya agar menyiapkan kamar milik Ratu Katarina untuk kami. Kuharap kau tidak keberatan."
Tentu saja aku keberatan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com