Setelah mendengar kata-katanya, Chu Xiaoxi bergegas mendekat dan mengulurkan tangan untuk menyentuh dahi kakaknya.
"Tidak demam. Berarti kamu benar-benar gila, ya?"
Chu Yichen selalu bermurah hati padanya, ini adalah hal yang tidak pernah disangkal oleh Chu Xiaoxi. Selama Chu Xiaoxi menginginkan sesuatu, dan selama dia mengatakannya, Chu Yichen tidak pernah ragu untuk memberikannya.
Tapi!
Berinisiatif bertanya apa yang dia inginkan, sikap menyenangkan yang seperti ini malah suatu hal yang tidak umum. Chu Xiaoxi benar-benar sudah sangat lama tidak pernah melihat kakaknya yang seperti ini. Dulu saat masih ada Gu Xiaoxiao, Chu Yichen masih sering bertindak seperti ini untuk menyenangkannya. Namun kemudian…
"Tidak mau? Kalau tidak mau ya sudah." Chu Yichen mematikan komputer dan hendak pergi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com