"Kenapa?" Peyvitta ingin tahu alasan yang Reynard miliki kenapa dia tidak ada niatan untuk mengajaknya pacaran.
"Terserah gue," jawab Reynard menggunakan nada bicara yang begitu enteng. Cara Reynard menjawab seperti orang yang tidak merasa bersalah dengan jawabannya.
Kedua bola mata Peyvitta dengan seketika membulat, ekspresinya sudah terlihat kalau dia sudah merasa begitu greget dengan cara Reynard menjawab.
"Ya Tuhan, Reynard!" Peyvitta berucap setengah berteriak.
"Hm?" Bisa-bisanya di saat Peyvitta yang merasa kalau kepalanya mau meledak, tapi Reynard malah memberikan sebuah respons yang begitu santai.
Peyvitta menarik napasnya dengan begitu dalam, dia berusaha untuk menetralkan perasaannya sambil memikirkan apa yang sudah dibahas sebelumnya sampai pembahasan terakhir.
"Bahas terusin kalimat gue, memangnya kalau gue ngajak lo pacaran mau?" tanya Peyvitta yanng menjadi penasaran jika sampai dia mengajak Reynard untuk pacaran, apakah Reynard bersedia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com