Rimonda terdiam, menatap ke arah Sean yang mengalihkan pandangannya. Pria Kuil suci itu membuatnya pusing beberapa hari ini, dia sudah melakukan apa pun dari mulai bermanja dan mencoba membuatnya luluh tapi semuanya tidak ada gunanya.
Pria Kuil Suci itu tidak tergoda, bahkan dia sampai lelah sendiri dan harus menahan ejekan Ramon dan tatapan cemburu Caesar yang membuatnya makin tidak nyaman. Tapi apa yang bisa dia lakukan, pria dengan nama lengkap yang dia tidak tau itu terus menghindarinya walau kadang mau saja menerima semua sikapnya yang aneh.
Padahal dia sendiri yang membuar batasan, tapi dia juga yang menghancurkan batasan itu. Semuanya jelas karena keanehan yang terjadi hari itu, Sean yang kembali dari Kuil Suci langsung berubah begitu banyak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com