Calvino menolehkan wajahnya berselimut sorot mata tajam. "Tidak ada kewajiban bagiku untuk menjelaskan segala sesuatunya padamu." Penuh penekanan di akhir kalimat.
--
KAFEEL MANSION
Berlin, Jerman
Namanya juga tersulut ke dalam lautan emosi, sudah sewajarnya rahang tegas mengeras, sorot mata berubah nyalang, kedua tangan mengepal erat hingga buku-buku jari memutih.
Dengan kasar membanting pintu mobil sehingga menimbulkan suara dentuman. Atas sikapnya itulah yang membuat Kiara terlonjak kaget.
Seolah tidak peduli dengan istri tercinta, langkah tegas terlihat lebar memasuki mansion. Sementara Kiara masih berada di dalam mobil menatap nanar punggung kekar yang semakin lama semakin hilang dari pandangan.
Jujur, tak pernah Kiara sangka suami tercinta bisa semarah ini. Takut, itulah yang ia rasakan. Terlebih, untuk saat ini sedang berada di kediaman mertua. Tentunya ia akan sangat malu apabila ketahuan sedang bertengkar dengan suami tercinta.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com