webnovel

The Lost City: El Dorado

SinB dan teman-temannya sedang bermain poker, tiba-tiba mereka merasakan getaran apa yang terjadi sebenarnya? Robert adalah anak dari keluarga terpandang Arkeolog Jackson Anderson, ia sedang mencar cara untuk menyelamatkan keluarga, sahabat, dan istrinya dari incaran Sam. Bisakah Robert menyelamatkan mereka? Gen-Ben [Update setiap hari Selasa] Jangan lupa share!

kidd17 · Derivados de obras
Sin suficientes valoraciones
33 Chs

Chapter 10: Another Heist Scenario

Robert, SinB, Jennie, dan Ryujin langsung menatap tajam Pacar Author, "kau...." Pacar Author langsung menghembuskan nafas nya kasar, "gue minta maaf, karena udah nyakitin Author" Author yang melihat tunangannya di interogasi oleh buyut, kakak, dan adiknya langsung duduk di samping Pacar Author yang gugup. "Ya-ya maaf, karena gue di ancem sama Limario kalo gue gak mutusin Author" Robert langsung mengangguk.

"Sekarang, dimana mantan kekasih mu itu?" Pacar Author langsung mengendik kan bahunya, "gue gak tau" Robert langsung menghembuskan nafas nya. "Apa kau dan Author saling mencintai?" Pacar Author langsung mengangguk, "gue sayang banget sama Author, gue gak mau kehilangan dia lagi.. udah cukup 5 bulan ini gue ngeliat dia menderita" Author langsung membuang mukanya yang mulai memerah. "Baiklah" Robert langsung menepuk pundak Pacar Author, "jika kau menyakitinya, jangan harap kau bisa bertemu dengan keluargamu, paham?" Pacar Author langsung mengangguk.

"Baiklah, mari kita mulai rapatnya" Sowon dan Wendy langsung masuk dan buru-buru menutup pintunya, "anjir" seluruh pasang mata langung menatap Wendy dan Sowon, "lo ngapa dah?" Sowon langsung menyenggol Wendy, "ehehe.. anu" Wendy langsung mengusap wajahnya, "kita abis... anu" SinB langsung menghampiri Wendy dan Sowon, "gue tau maksud kalian. Tapi kenapa gak ngajak gue gitu?" Wendy langsung menyengir bagai quda. "Lo lagi sibuk nyidang kak Pacar Author" SinB langsung menyengir bagai quda.

"Ayok dah! Mulai meeting nya" SinB langsung mendorong Sowon dan Wendy pelan, "kalian habis darimana?" Robert langsung menatap keduanya curiga, "ehehehehe.. kita... abis ke pantai" Robert langsung menyipitkan matanya, "yut udah yut... inget umur" Ryujin langsung mengusap-usap punggung Robert.

"Jadi langkah selanjutnya apa?" Author langsung menyilang kan kakinya dan letakkan tangan di pinggiran arm chair yang ia duduki, seluruh pasang mata menatap Author, "Kok gue??" SinB langsung menggaruk rambutnya yang tidak gatal, "ya lo yang punya informasi" Author langsung menghembuskan nafas nya kasar, Pacar Author langsung mengeluarkan brosur tentang pameran yang dia adakan di Dubai.

"Apa itu?" Author langsung melihat brosur yang Pacar Author berikan, "aku tau maksud kamu" Pacar Author langsung melingkar kan lengannya di lengan Author manja. "Jika kau merencanakan untuk merampok tempat itu, akan ku penggal kepalamu!" Author langsung menggeleng, "gue gak akan ngerampok kok" Robert langsung menghembuskan nafas nya lega, "kita perlukan buku mantra nya?" Robert langsung mengangguk.

"Gimana kalo kita..." Author langsung meletakkan brosur nya dan menatap serius seluruh orang yang ada di depannya, "gimana kalo misalnya.... kita ke Dubai buat 'liburan'?" Pacar Author langsung tersenyum, "aku tau maksud kamu, kamu juga mau mancing Limario kan?" Author langsung menganggguk. Robert langsung menghembuskan nafas nya kasar, "kau masih menggunakan kruk, apa kau bisa menangani situasi ini?" Author langsung mengangguk, "percaya ke gue" Author langsung meunjuk kan senyum terbaik nya.

Author langsung menggaruk rambutnya, "gimana kalo kamu jadi buyer? Lagian itu kan lelang" Author menatap Pacar Author lalu tersenyum, "aku harus dapet invitation sayang, lagian aku bukan penggemar artefak" Pacar Author langsung menggenggam tangan Author, "cek kosong?" Author langsung tersenyum. "Baik gengs, ayok kita ke Dubai" Pacar Author langsung melihat Author, "kamu pulang kampung?" Author langsung menggeleng. "Aku mau kenalin mereka kampung halaman aku" SinB langsung menatap Author.

"Tapi Eunha sama yang lain gimana??" Author langsung menggaruk rambutnya, "kalo rame-rame malah ketahuan" SinB langsung mengangguk setuju, "sayaaang...." Eunha langsung memeluk SinB erat dan mencium pipinya. "Kangen" SinB langsung membalas pelukan Eunha, "mana pipi kamu yang abis di tinju?" SinB langsung menunjuk pipi kirinya. "Sakit?" SinB langsung menggeleng, "udah sembuh kok" Eunha langsung memeluk SinB erat, "aku khawatir banget sama kamu" Author langsung berdehem, "abang akuuuu.." Eunha langsung memeluk Author.

"Eunha, kangen abang heummm..." Author langsung tersenyum tipis lalu menepuk-nepuk kepala Eunha pelan, Eunha langsung melepaskan pelukan nya lalu menatap ke samping kirinya, "oh ngapain lo d isini!?" Pacar Author langsung menggenggam tangan Author erat, "udah, jangan baku hantam kalian" Author langsung berdiri lalu mengambil kruk nya. "Kamu mau kemana?" Author langsung menghembuskan nafas nya lalu tersenyum.

"Ngasih kalian waktu buat berbaikan, aku gak mau ada baku hantam lagi, jambak-jambak kan lagi, cakar-cakaran" Author langsung mengajak semua orang yang di ruangan tersebut keluar, "ayok diskusiin nya di luar, biarin mereka baikan dulu" SinB langsung mengusap punggung tangan Eunha, "aku tunggu di luar" SinB langsung keluar dari ruang kerja Ryujin.

.

.

.

.

.

.

"Jadi ini gimana?" Author langsung menggaruk rambutnya, "ketombean lo?" Author langsung mengendik kan bahunya, "salah shampoo kali" SinB langsung mengangguk. "Jadi rencananya gimana?" Author langsung membaca kembali barang apa yang di lelang. "Jen, lo bisa gak nge hack situs siapa aja yang dapet invitation nya?" Jennie langsung tersenyum, "kali ini boleh gue kuras duit nya?" Author langsung menggaruk tengkuknya.

"Jangan banyak-banyak, 25% aja" Jennie langsung mendengus nafas nya kesal, "apa kau sering mengizinkan kakak mu seperti itu?" Author langsung menggeleng, "jarang" Robert langsung mengangguk, "Sultan Tahir Al-Amani..." Author langsung menghampiri Jennie langsung menatap Author. "Gue pengen cium lo" Author langsung menoyor kepala Jennie, "iyaaaaa iya fokus" Jennie langsung mengembungkan pipinya. "Permisi, miss..." Jennie langsung menatap Jisoo yang sedang membawa sebuah artefak. Jennie langsung menatap Jisoo agak lama lalu tersenyum.

"Kamu siapa??" Jisoo langsung menggaruk rambutnya gugup "ng.... sa-saya Kim Jisoo, saya dari Korea Selatan" Jennie langsung menarik dasi yang dikenakan Jisoo, Author langsung mengambil alih laptop Jennie dan membawanya menuju meja SinB dan Robert. "Nih daftar tamunya" Author langsung memperlihatkan daftar tamu yang mendapat invitation dari acara lelang tersebut. "Menurut mu, kau cocok untuk menjadi Sultan Al-Amani" Author langsung menggeleng.

"Ayoklaaaahhhh... gue kepengen liat Author. Katanya kak Pacar Author, lo ganteng kaya orang Arab beneran" Author langsung menghembuskan nafasnya kasar, "fine!" SinB langsung tersenyum senang, Author langsung melihat brosurnya. "Jadi kapan?" SinB langsung menatap Author, "berangkat besok?" Author langsung mengangguk.

"Siapa yang harus jadi pelayannya?" SinB langsung menatap Robert, "mengapa kalian menatap ku seperti itu?" Author langsung menyengir bagai quda, "buyut" Robert langsung menggeleng. "Aku tidak mau! Mengapa kau ingin sekali aku menjadi bawahan?? Kau tahu gara-gara di CERN kemarin aku takut jika orang di sana seperti itu, menjilat pipi ku dan memanggil ku sayang. Jadi TIDAK!" Author langsung menghembuskan nafas nya kasar.

"Padahal, ini biar bisa nyelametin Elizabeth dulu" Robert tidak bergeming, "baiklah kalau begitu" Author langsung berdiri, "yok Mbih" SinB langsung mendongak, "bokap lo pasti dapet invitation nya kan?" SinB langsung mengangguk. "Lo dateng nya sama Eunha, gue sendiri" Robert langsung mendengus kan nafas nya kasar. "Baiklah!" Author langsung tersenyum, "jika kali ini ada pria seperti di CERN akan ku penggal kepalamu!" Author langsung tertawa kecil lalu mengangguk.

Dubai, UEA 2020 AD

Author langsung menghembuskan nafas nya saat melihat ia mengenakan pakaian seperti para sultan Arab serta janggut dan kumis palsu. "Kau terlihat seperti orang Arab" Author langsung mendengus kesal, "sayang.." Author langsung melihat Pacar Author lalu tersenyum dan merangkul pinggangnya. "Sudah siap jadi istrinya Al-Amani?" Pacar Author langsung mengangguk. "Mbih?" SinB langsung keluar menggunakan tuxedo nya lalu ia merangkul pinggang Eunha yang menggunakan gaun rancangan Tex Saviero.

"Lo kek sultan asli anjir" Author langsung memakai earbud nya, "kalian siap?" Robert langsung keluar menggunakan Tuxedo putih dan membenarkan letak dasi kupu-kupu nya, "Robert ganteng juga ya sayang?" Author langsung memeluk pinggang Pacar Author lalu mencium pipinya. "Kamu ihh.. fokus!" Author langsung mengangguk, "iyaaaa... iya" Author langsung membenarkan bajunya. "Ayok, mobil nya udah di bawah" mereka berlima langsung keluar dari hotel.

.

.

.

.

.

.

Author langsung mengambil champagne nya dan Pacar Author hanya mengalung kan tangannya di lengan Author, "aku gak minum kok, tenang aja" Pacar Author langsung menggeplak Author, "kamu ish.." Author langsung memberikan gelas nya kepada Pacar Author, "kamu mau?" Pacar Author langsung menggeleng, "fokus Author!" Author langsung mengangguk.

SinB yang merangkul Eunha langsung dihampiri wartawan yang menunggu di lobby, "fokus ya Mbih?" SinB hanya berdehem sambil menikmati spotlight yang mengarah padanya. Jessica yang berada di dalam mobil truck yang sudah ia modif menjadi command center hanya menghembuskan nafas nya kasar. "Kalian masih bocah, tapi famous banget" Jessica langsung menatap anak buah pilihannya.

"Kalian sudah dapet visual?" Mereka langsung menggeleng, "Sica.." Jessica langsung menghembuskan nafas nya, "Yul, stop! Fokus" Yuri langsung mengangguk dan melanjutkan aktifitas nya. "Aduhh.. kerja sama mantan" Jessica langsung mendengus kesal, "terpaksa ya, TERPAKSA!" Pacar Author langsung meminum air putihnya, "yang mulia, Robert. Apakah anda melihat Limario?" Robert yang menghidangkan appetizer langsung menatap ke sekeliling nya. "Aku belum melihatnya" Author dan Pacar Author langsung berjalan menuju tempat lelang lalu ia meletakkan gelas champagne nya yang masih penuh.

"Sultan Al-Amani apa kabar?" Author langsung menjabat tangan orang tersebut, "perkenalkan nama saya adalah Abdul Qasim" Author langsung mengangguk, "mari saya antar menuju tempat lelang nya, dan mohon maaf... atas ketidak nyamanan nya" Abdul langsung membuka kantong hitam yang ia pegang. "Untuk apa?" Abdul langsung menghembuskan nafas nya, "apa anda tidak mendapat pemberitahuan kalau lelang ini tidak diperbolehkan membawa alat elektronik termasuk jam anda?" Author dan Pacar Author langsung memasukkan hape nya dan iWatch mereka.

"Habibi" Pacar Author langsung merebahkan kepalanya di pundak Author, lalu mencium pipinya. "Apa?" Author langsung menggenggam tangan Pacar Author karena gugup, "tenang, aku di sini" Author langsung mengangguk. "Undangan nya?" Pacar Author langsung mengeluarkan undangan nya lalu memberikannya kepada Abdul.

"Ini adalah lelang tentang beradaban Mesoamerika kan?" Abdul langsung mengangguk, "benar, tapi ada barang spesial yang baru di temukan oleh arkeolog kita" Author langsung mengangguk, "mari saya antar ke meja anda" Author langsung mengikuti Abdul di belakang nya. Pacar Author langsung mengusap punggung Author. "Arah jam tiga, dekat dengan mu ada pria yang sedari tadi mengawasi gerak-gerik mu" Author langsung menatap ke arah yang dimaksud.

"Gue liat, makasih yut" SinB langsung mengawasi Author dari belakang, "mereka cocok ya sayang?" SinB langsung mengangguk, "banget" SinB langsung memberikan senyumnya lalu ia diantar oleh penjaga lain. "Permisi, siapa nama anda?" Orang yang mengawal SinB langsung menengok sekilas "Malik" SinB langsung mengangguk. "Tolong awasi orang yang menggunakan kemeja hitam di sana" Malik langsung menatap orang tersebut langsung mengangguk. "Terima kasih" Orang tersebut langsung mengangguk.

"Apa anda perlu sesuatu?" SinB langsung mengangguk, "apa saya bisa bertemu dengan sultan Al-Amani, karena dia adalah salah satu kolega keluarga Hwang" Malik langsung membawa SinB ke tempat VVIP, "Permisi tuan..." SinB langsung memukul tengkuk Malik langsung menyembunyikannya di dalam ruangan kosong. SinB langsung mematikan EMC Jammer nya dan memasang kan earbud nya.

"Jennie lo siap?" Jennie langsung meregang kan otot-otot nya sambil melihat Jisoo yang tertidur di depannya, "siap" SinB langsung menancap kan USB nya dan menyalakan komputer yang mengendalikan server lalu meregang kan otot nya. "Abis itu lo sama Eunha buru-buru keluar" SinB langsung menatap Eunha lalu merobek samping gaun yang Eunha pakai. "Kamu bisa lari kan??" Eunha langsung mengangguk dan menggenggam tangan SinB erat.

"Aku.. takut" SinB langsung menggeleng, "aku di sini" SinB langsung mencium bibir Eunha dan melumat nya sedikit, lalu ia mencium pipinya. "Udah selesai belom??" Jennie langsung berdehem, "dah sekarang gue udah dapet rekaman CCTV sekitaran tempat lelang" SinB langsung mencabut USBnya lalu ia dan Eunha berlari keluar gedung Burj Khalifah menggunakan lift.

Author diam-diam langsung memasang earbud nya lalu mengamati sekitar ruang VVIP lalu meminum air putihnya, "kamu laper?" Pacar Author langsung memanggil pelayan yang sedang membawakan appetizer untuk tamu VVIP mereka. "Selamat datang para tamu undangan maupun tamu VVIP" Author langsung menghembuskan nafas nya, lalu Abdul menghampiri meja Author dan meja Pacar Author.

"Permisi sultan" Author langsung menatap Abdul, "bisa ikut kami sebentar" Author langsung menatap Pacar Author, "Firewall" suara ledakan membuat semua tamu yang berada di dalam ruang lelang tersebut langsung berteriak dan berlarian menuju pintu keluar. Author dan Pacar Author langsung berlari menuju panggung lalu menghancurkan kaca pelindung yang di dalam nya terdapat sebuah buku mantra, Author lansgung melepas bajunya dan melepas janggut palsu nya lalu membuangnya ke sembarang arah dan memasukkan ke dalam tas ransel yang ia bawa. Suara alarm membuat Author dan Pacar Author langsung berlarian menuju tangga darurat.

"Sayang, kamu percaya sama aku??" Pacar Author langsung menatap Author lalu mengangguk, "Pacar Author, aku ingin mencium mu" Author langsung melakukan parkour, sementara Pacar Author berada yang berada di punggungnya hanya memejamkan matanya erat, "Kamu gapapa kan di belakang sana?" Pacar Author langsung mengangguk.

"Pegangan yang erat" Author langsung merasakan lututnya sakit lalu ia hampir terjatuh di tangga, "kamu gapapa??" Author masih memegang pinggiran tangganya, "Lift dilantai berapa?" Robert langsung menghajar para pengawal yang disuruh untuk melumpuhkan nya. "Hey, kalian datanglah" Limario langsung berdiri di ujung lorong saat ia melihat Robert.

"Kau" Limario langsung mengeluarkan pisau nya, "sayang" SinB langsung menatap Eunha lalu menghembuskan nafas nya, "jangan sampe luka!" SinB langsung mengangguk lalu ia memasuki lift menuju dimana lantai Robert berada. Limario langsung berlari menyerang Robert, Robert langsung menatap tajam Limario. "Mati kau!" Limario langsung mencoba menusuk Robert, namun Limario merasakan tarikan di kerah belakangnya.

"Masih inget gue, Clemont?" Limario langsung mencoba menyikut Author namun Author langsung menahan sikutan Limario lalu mematahkan tangannya "Arghh.." Author langsung menjatuhkan pisau Limario dan menendangnya ke arah Robert. "Buyut gerakannya kuno" Limario mencoba menendang lutut Author namun Author bisa menghidar dari tendangan Limario dan mematahkan kaki, "lo...." Pacar Author langsung menampar pipi Limario dan melepaskan cincin pemberian nya.

"Aku minta jangan kembali di hidup aku lagi" Limario langsung menendang perut Author, "tunggu..." Pacar Author langsung menengok ke belakang dan meninju perutnya, "kamu...." Pacar Author langsung menatap Limario marah dan menginjak tangan Limario. "Aku sama Author adalah Bonnie and Clyde" Author langsung tertawa kecil lalu tersenyum.

"Hey kalian!" Abdul langsung menodongkan senjata di kepala SinB "hey! Lo gak tau gue siapa hm?" Abdul langsung membuat SiB berlutut secara Paksa, "atas nama Raja yang berkuasa... serahkan kembali buku mantra tersebut" Abdul langsung menodongkan senjata nya. Author langsung mengangkat tangannya, karena ia melihat tattoo di punggung tangan Abdul.

"Lo pemberontak bukan?" Author langsung berjalan pelan dan melihat di kana nya, Abdul berjalan mundur sementara SinB masih menjadi tameng nya, "atau saya akan membunuh teman anda" Author langsung menatap tajam Abdul, "bunuh aja, itu bukan temen gue. Dia itu... kaki kanan gue paham? Kalo ke tangkep gue bisa jalan pake kaki kiri" SinB langsung mengangguk "Author...." SinB yang mengerti maksud Author langsung menginjak kaki Abdul "GET DOWN MBIH!" Author langsung melemparkan nampan yang terbuat dari silver ke wajah Abdul.

Author langsung merebut pistol dari tangan Abdul lalu memukul kepalanya hingga ia pingsan, "anjir, anjir anjir" Author langsung menghampiri SinB dan membantunya berdiri, "lo gapapa?" SinB langsung mengangguk "gue..." Author langsung mengosongkan pelurunya dan memberikan senjata nya kepada Pacar Author.

"Kamu gapapa?" Author langsung menunjukkan kaki kirinya, "sakit" Limario yang tahu akan ada kesempatan untuk kabur langsung mengeluarkan flash grenade, "GRENADE! ROBERT" Robert langsung menendang ke arah Limario.

Suara ledakan membuat Limario langsung jatuh kembali, Limario langsung berjalan merangkak dan pandangannya agak buram akibat terkena kilatan flash grenade yang ia lempar" Robert langsung menginjak punggung Limario lalu meninju wajahnya. "Untuk cucu ku!" Author langsung menghembuskan nafas nya lega dan duduk.

SinB langsung mengambil nafas nya banyak-banyak langsung duduk di kursi dan menatap Author, "lo gapapa Mbih?" SinB langsung mengangguk, "gue gapapa" SinB langsung melepaskan dasi kupu-kupu nya lalu menghembuskan nafasnya kasar. "Sayaaaang" Eunha langsung berlari menghampiri SinB dan memeluk SinB erat. "Kamu gapapa?" SinB langsung menatap Eunha dan mengangguk. "Aku gapapa kok" Eunha langsung mencium bibir SinB dan melumat nya sedikit.

"Hey, kalian!" Robert langsung menggeret Limario yang sedang pingsan, Jessica dan anak buahnya langsung menghampiri rombongan Author lalu memberikan hormat, "yang mulia dan pangeran" Pacar Author langsung memutar matanya malas, "itu..." Jessica langsung menyuruh anak buahnya untuk membawa Limario ke mobil tahanan. "Lo harus dibawa ke rumah sakit" Author langsung mengangguk.

"Ada media sih, lo yang dapet credit nya" Jessica langsung menggeplak Pacar Author lalu turun ke bawah mengikuti anak buahnya.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YANG SIDER GUA DOAIN SEMOGA DAPAT HIDAYAH UNTUK MENEKAN TANDA BINTANG, HARGAI KAMI PARA AUTHOR YANG SUDAH BERUSAHA MENUANGKAN IDENYA DALAM BENTUK TULISAN :). Maafkan jika tidak nyambung.