"Nih sudah aku bawakan, makan yang banyak ya." Alvaro meletakan makanan di nakas, tapi Zeline malah tertidur dengan posisi miring.
"Zel, bangun makan dulu." Alvaro duduk di sisi tempat tidur dan menepuk-nepuk pipi Zeline.
Berulangkali Alvaro memanggil nama Zeline dan membangunkannya Zeline tetap saja terpejam, Alvaro mendorong pelan tubuh Zeline agar terlentang. Tapi Zeline tidak juga terjaga, hal itu membuat Alvaro seketika panik.
"Zel bangun, kamu tidak kenapa-napa kan?" tanya Alvaro terus berusaha membangunkan Zeline.
Karena Zeline tidak juga terjaga, Alvaro pun langsung mencari ponsel. Tapi dia ternyata tidak membawa ponselnya, dia teringat ponselnya tertinggal di meja makan. Alvaro pun mencari ponsel Zeline yang ternyata berada di laci nakas dia mencoba membukanya. Namun, ponsel Zeline menggunakan pin.
"Duh apa PINnya? Apa tanggal lahir dia?" tanya Alvaro pada dirinya sendiri lalu langsung mengetuk tanggal lahir Zeline tapi tidak terbuka.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com