webnovel

The Impossible Hacker

The Impossible Hacker Zeline Azka Zakeisha adalah gadis berusia 22 tahun yang dijuluki sebagai The Impossible, hacker dengan kemampuan yang mustahil. Semua perangkat lunak yang ada di dunia ini bisa di hack oleh Zeline hanya dalam waktu singkat. Keberadaan Zeline pun mulai menjadi ancaman para penguasa kota Ambers ketika ia bekerja sama dengan Alvaro Daim Azhar. Seorang pria berusia 32 tahun yang biasa dipanggil Alvaro itu adalah penguasa dan pengusaha yang terkenal dengan keadilannya. Pria yang diam-diam jatuh cinta kepada Zeline. Suatu hari Zeline ditangkap oleh orang-orang suruhan dari penguasa kota dan disuntikkan sebuah racun. Zeline yang saat itu tengah sekarat melihat Alvaro nekat menyerang tempatnya di tahan dan terbunuh dengan kejam di depan matanya. Bersamaan dengan itu, racun yang bereaksi pada tubuh Zeline membuat wanita itu tewas seketika. Tubuh keduanya digantung di tengah kota sebagai peringatan kepada siapapun yang menentang penguasa. Namun di saat yang sama, sebuah jam berdentang keras di kediaman Alvaro. Jarum jam itu kemudian berputar ke arah sebaliknya dan tiba-tiba saja Zeline terbangun di rumahnya sendiri. Waktu kala itu sudah berputar kembali ke hari di mana Zeline dan Alvaro bertemu untuk pertama kalinya. Akan tetapi, hanya Zeline yang menyadari semua itu. Sementara Alvaro seolah tak mengingat kejadian kelam yang sempat membuat mereka sampai terbunuh. Bagaimana cara Zeline meyakinkan Alvaro tentang apa yang akan terjadi pada mereka? Akankah kesempatan kedua ini dapat Zeline pergunakan untuk menyelamatkan hidupnya dan juga Alvaro?

MawarHitam26 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
209 Chs

Menceritakan Semuanya

"Tenang kami akan bawa Anda ke rumah sakit, agar bisa di periksa secara keseluruhan. Kami juga akan berikan Anda uang sebagai kompensasi," sahut Rafael.

"Tidak usah, saya tidak mau ke rumah sakit. Saya mau kalau luka-luka begini, cukup ganti dengan uang saja. Terus kalau kami bersedia pindah, bagaimana menghubungi kalian? Lexis pasti enggan mengangkat panggilanku lagi, dia pasti berpikir aku jahat sudah membohonginya. Tapi kalau dia tau bagaimana aku di pukuli, pasti dia baru tau rasanya."

Ayah Lexis langsung menolak ke rumah sakit, sebenarnya alasannya karena uang untuk berobat itu sayang kalau diberikan pada rumah sakit. Lebih baik dia sendiri yang memegang uangnya, untuk keperluannya sendiri.

Rafael pun langsung merogoh saku jasnya, dia mengeluarkan amplop coklat berisi uang dan tidak lupa kartu namanya. Dia pun menyodorkan dua benda itu, pada ayah Lexis yang langsung di sambar dengan wajah sumringahnya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com