"Ya sudah, percuma juga saya marah. Nanti kalau urusan di sini sudah selesai saya akan ek sana, tapi entah kapan. Saya masih di rumah presiden, mungkin setelah ini akan langsung membesuk tuan Alvaro bersama rekan tuan Alvaro. Saya juga harus membawa pakaian ganti untuk tuan Alvaro. Bersiaga terus di sana, semoga nona tidak kenapa-kenapa dalam kondisi hamil seperti itu harus melewati mesin waktu. Jika sampai tuan Alvaro tau beliau pasti murka," tutur Rafael menyesalkan tindakan Date yang tidak berunding dulu dengannya.
"Ya ampun, saya lupa nona hamil. Maafkan saya Bang, harusnya saya yang pergi. Tapi nona bilang nanti malah tidak bisa kembali karena tidak bisa mengendalikan komputernya. Makanya nona memaksa dia yang pergi," ucap Date penuh sesal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com