"Uhmmm... Ko, ini esnya." Ucapku saat menaruh segelas es cao milik Dito di depannya.
"Ah, iya. Makasi ya." Jawabnya yang langsung mencicipi es tersebut.
"Enak ya? Segar ya?" Tanyaku saat melihat gelas es cao itu habis tak bersisa setelah ia minum beberapa tegukan.
"Iya. Aku memang kehausan tadi." Jawabnya malu-malu.
"Lah kalau gitu kenapa kamu tolak-tolak pemberian mamaku kalau kamu memang haus? Kalau kamu nggak mau minuman manis kan bisa bilang aja air putih!" Ucapku dengan sedikit kesal saat mendengar ucapannya barusan.
"Aku sungkan kalau bilang langsung sama mamamu." Jawabnya sambil melihat ke bawah.
"Hhahh... Jangan diabiasa'in deh. Kalau mama atau papaku atau keluargaku menawarkan sesuatu ke kamu itu berarti memang niat mau menawarin, bukan hanya omong kosong atau basa basi. Kalau mau bilang mau, kalau nggak suka ya bilang nggak suka. Nggak usah pakai alesan sungkan-sungkanan. Ya nanti yang rugi kamunya sendiri." Ucapku dengan tegas pada Dito.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com