webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
393 Chs

310

Lambat laun desahan kembali keluar dari mulut Rosse. Rasa sakit bercampur dengan nikmat yang tidak bisa di ungkapkan. Tubuh Rosse tersentak-sentak mendapat hujaman Rich.

Terdengar ketukan pintu yang membuat Rosse menggigit kuat agar desahannya tidak keluar.

"Nyonya, apa masih lama? Jangan katakan kau tertidur." Rosse menoleh ke belakang, dia menatap Rich dan memintanya berhenti, hanya dengan isyarat mata namun pria itu bukannya berhenti malah semakin kuat mendorong pinggulnya dengan tatapan sensualnya, gelenyar tubuh Rosse seketika tersengat.Rosse memejamkan mata sambil berdesis, dia tidak sanggup seperti ini. Rasanya nikmat sekali, itulah yang ada dalam otaknya.

"Biarkan dia terus menggedor pintu." Rich menarik keluar miliknya, dia melihat lubang pembuangam yang awalnya besar mengikiti ukuran miliknya kini menyusut kembali ke bentuknya semula.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com