webnovel

Penjara bawah tanah

Jang Mi dan Ru Na tidak menyangka kalau hidup mereka akan berakhir di tempat itu, sebuah istana yang familiar dalam pandangan mereka namun terasa asing juga aneh.

Ada apa ini sebenarnya? Mengapa istana ini berubah total? Pakaian yang dikenakan orang-orang itu mirip dengan rakyat kerajaan Korea pada jaman dahulu ... aku harus segera mencari tahu. Batin Ru Na.

Awalnya Ru Na berpikir jika mereka berempat berada di lokasi syuting drama kolosal korea, tetapi nyatanya tidak seperti yang dia kira. Wanita itu memang cerdas dan cerdik, dia berencana untuk menyelidiki segala sesuatu yang telah terjadi kepadanya serta ketiga temannya.

Ru Na berteriak kesakitan ketika salah satu prajurit yang menariknya dengan paksa mencengkeram dan meremas lengannya begitu kasar, seolah-olah prajurit itu ingin menyiksa Ru Na.

Jang Mi yang diseret di belakang Ru Na hanya bisa menangis pelan melihat sahabatnya diperlakukan kejam oleh prajurit istana, dia tidak bisa membayangkan kejadian apa yang selanjutnya akan mereka hadapi.

Sepuluh menit berlalu, akhirnya keempat tawanan tersebut sampai juga di halaman besar dan luas yang berada tepat di depan ruang pertemuan raja beserta seluruh pejabat istana.

Tiba-tiba salah satu pria tua berjanggut yang sebelumnya memerintahkan untuk menawan mereka berteriak kepada semua prajurit.

"Prajurit! Cepat kalian bawa orang-orang ini masuk ke dalam menghadap raja!"

"Maaf, Perdana Menteri Sung apa Yang Mulia tidak akan marah jika anda mengganggunya dengan urusan yang sepele ini?" tanya pria tua lainnya.

"Apa kau bilang?! Urusan sepele katamu?!! Bukankah kau juga mencurigai mereka sebagai mata-mata musuh?" jawab Perdana Menteri Sung.

"Maksudku bukan begitu, hanya saja Yang Mulia sedang mengadakan pertemuan dengan para pejabat dari Negeri Cina. Sebaiknya tawanan-tawanan itu kita masukkan saja dulu ke dalam penjara bawah tanah, bagaimana?" Pria itu mengusulkan agar Jang Mi dan teman-temannya dibawa ke penjara istana.

"Idemu sungguh cemerlang, Menteri Lee. Aku setuju denganmu, kau sangat cerdas, ha ha, ha ...." Perdana Menteri tertawa sangat puas.

"Dari dulu aku memang sudah cerdas dan licik sepertimu, ha, ha, ha," balas Menteri Lee ikut tertawa.

"Kalau begitu kau urus saja mereka, aku akan kembali ke kamarku," sahut perdana menteri.

"Baiklah. Prajurit Choi, segera bawa mereka ke dalam penjara bawah tanah!" perintah Menteri Lee kepada salah satu prajurit.

"Baik, Menteri Lee."

Setelah mendapat perintah dari Menteri Lee, prajurit Choi langsung membawa Jang Mi dan ketiga temannya ke penjara bawah tanah dengan kasar.

Jang Mi dan Ru Na sangat terkejut ketika mengetahui dirinya masing-masing hendak dimasukkan ke dalam penjara yang gelap dan menakutkan. Mereka ingin sekali melawan prajurit-prajurit itu, tapi bagaimana caranya?

******

Sepuluh menit kemudian sesudah berjalan melewati beberapa istana kecil, paviliun, perpustakaan, dan kediaman para dayang, keempat tawanan itu bersama para prajurit akhirnya sampai di depan sebuah bangunan tua yang sudah kusam dan menyeramkan.

Kemudian mereka masuk melalui pintu besi lalu menuruni beberapa anak tangga di dalam penjara. Di luar penjara ada dua orang prajurit yang bertugas menjaga tempat tahanan tersebut, sementara di dalam tahanan sendiri di jaga oleh satu orang prajurit saja.

Saat masuk ke tempat yang gelap dan pengap itu, Myung Eun tiba-tiba menangis sejadi-jadinya disebabkan rasa takut yang luar biasa. Dia berteriak dan meronta-ronta berusaha melepaskan cengkeraman tangan prajurit.

"Aaarrghh! Lepaskan aku!! Kalian semua sungguh kejam dan tidak mempunyai perasaan sedikitpun!" Kesedihan, marah dan takut bercampur menjadi satu di dalam diri Myung Eun.

"Diamlah, Nona! Jangan coba-coba melawan kami atau kau akan tahu akibatnya!!" bentak salah satu prajurit yang menarik Myung Eun.

"Berisik sekali kau!" bentak prajurit lainnya kepada Myung Eun.

"Prajurit Jung, cepat buka pintu selnya!" perintah prajurit tadi.

Prajurit yang diperintah itu cepat-cepat mengambil kunci sel penjara lalu membuka empat pintu sel yang masih kosong untuk para tawanan itu.

Beberapa orang tahanan yang sudah lebih dulu berada di situ memperhatikan mereka satu-persatu dengan penuh keheranan, entah apa yang dipikirkan orang-orang tersebut.

Jang Mi, Ru Na, Myung Eun dan Soo Hwan di dorong masuk ke dalam selnya masing-masing, mereka dipisahkan satu sama lain seperti tahanan lainnya.

******

Siguiente capítulo