Komentar itu sangat aneh sehingga aku tidak memahami pada awalnya. Tapi semakin Radit menusuk makanan penutup, semakin banyak ide yang muncul.
Tentunya dia tidak bisa cemburu pada Ronald.
Tidak, pikiran ini sangat konyol.
"Menurut Lu Ronald ingin mendengar kabar dari gua?" Aku bertanya.
Radit mendengus menanggapinya dan aku merasakan sesuatu di dalam diriku menyala.
"Mungkin sebaiknya gua pergi menemuinya….." Aku mulai berkata, tapi Radit mulai menggelengkan kepalanya jauh sebelum aku menyelesaikan pikirannya.
"SMS tidak apa-apa," hanya itu yang dia katakana sambal menjatuhkan garpunya ke piring sehingga menimbulkan bunyi yang berisik.
Dia benar-benar sangat cemburu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com