Lauriel hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala menyaksikan peristiwa yang terjadi begitu cepat dan tahu-tahu membuat suasana menjadi mencekam. Ia tidak tahu apakah dirinya juga sekejam itu kalau sedang marah...
Caspar yang bisa membaca pikirannya segera mengangguk ke arah Lauriel dan mengiyakan pertanyaannya. 'Persis sepertimu' katanya tanpa suara.
Ah... mungkin dulu, pikir Lauriel. Sedari dulu Lauriel adalah orang yang pendiam dan tidak banyak bicara. Ia juga jarang marah, tetapi sekali kemarahannya timbul, semua orang akan gemetar di tempatnya.
Sekarang ia merasa lebih tenang dan tidak pernah lagi meluapkan kemarahan dengan kejam. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya ia bahkan hampir tidak pernah marah selama sepuluh tahun terakhir ini, kecuali kemarin ketika melihat Marion yang telah berbohong kepadanya tentang Alaric.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com