"Selamat malam," sapa Rune setelah tiba di belakang Rose. "Rose?"
Gadis itu menoleh ke arah Rune dengan gerakan yang rasanya bagaikan gerakan lambat di depan mata Rune. Ya.. seolah mereka berada di film yang diputar dengan slow-motion, karena Rune tidak dapat mempercayai pandangannya sendiri.
"Hallo." Gadis itu berdiri dari kursinya dan mengulurkan tangannya menjabat tangan Rune yang masih berdiri terpaku di tempatnya. Karena Rune tidak juga membalas salamnya, gadis itu memiringkan wajahnya dan mendekati wajah Rune dengan mata disipitkan. "Kau kenapa?"
Barulah Rune tergugah dari lamunannya. Ia batuk-batuk kecil menyembunyikan rasa malu dan mengulurkan tangannya menjabat tangan Rose.
"Se-selamat malam, Rose. Senang bertemu denganmu," katanya dengan suara tergagap.
"Senang bertemu denganmu juga," balas Rose dengan suara percaya diri. Rupanya ia sudah biasa menghadapi para lelaki yang tiba-tiba menjadi kelu lidah saat bertemu dengannya
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com