webnovel

0| Prolog

Angin berhembus kencang, menerbangkan semua yang menghalanginya. Air-air bergejolak, membasahi sekitarnya, dan menghanyutkan semua yang bisa dihanyutkan. Daratan berguncang, menghasilkan retakan-retakan yang menelan apa yang ada di atasnya. Petir menyambar, lidah-lidahnya menari, menyambar apa pun yang bisa ia raih.

Yang Agung sedang mengamuk.

"Wahai kalian semua makhluk-makhluk yang menghancurkan apa yang kuberikan, inilah akhir untuk kalian. Kalian tidak lagi pantas menerima apa yang kuberikan. Lenyaplah dengan perlahan. Rasakanlah penderitaan sebelum para Tangan Kananku menjemput kalian untuk membawa kalian ke tempat di mana kalian harus menebus dosa kalian." Yang Agung berkata dengan nada yang membuat siapa pun yang mendengarnya bergidik ngeri.

Para makhluk-makhluk yang tidak tahu diri itu bersujud, menyembah Yang Agung, meminta keselamatan, meminta kembali diampuni.

"Kenapa kalian bersujud? Bukankah kalian yang mengabaikanku? Ketika akhir kalian datang, kalian baru kembali?" Yang Agung bertanya, nadanya tenang, tetapi tetap saja membuat para makhluk-makhluk yang ada di dalam dunianya ketakutan.

"Baiklah, kukabulkan." Yang Agung kembali berkata, hanya dua kata, tetapi sangat bermakna bagi para makhluk-makhluk yang ketakutan itu.

"Namun, jika kalian kembali melupakanku, tiada ampun lagi bagi kalian semua." Yang Agung berkata, setelahnya, daratan berhenti berguncang, air-air berhenti bergejolak, angin berhenti berhembus kencang, lidah-lidah petir menghilang, tetapi ... suatu cahaya muncul.

Cahaya yang menyilaukan, tetapi masih mampu dilihat. Perlahan, cahaya itu memudar. Membiarkan sosok yang dilindungi cahaya itu terlihat jelas.

Demon. Elf. Witch. Angel. Dalam satu tubuh.

"Mulai sekarang, dia adalah ratu kalian semua. Dia memiliki darah semua klan. Barang siapa yang berani melawannya, Tangan Kananku akan menjemput segera. Bertobatlah, tebus dosa-dosa kalian dengan cara melayaninya." Yang Agung berkata.

Ratu yang dimaksud oleh Yang Agung tentunya adalah sosok terbalut cahaya itu. Sosok berambut keemasan panjang, kulitnya putih menawan, bulu matanya lentik berwarna hitam pekat, matanya berwarna kuning menyala, amber, dengan dua tanduk Demon, telinga Elf, sayap Angel putih pada sebelah kanan dan sayap Angel hitam pada sebelah kiri, dengan tongkat berbalut emas dengan permata emas di atasnya.

Yang Agung kembali berkata, memecahkan keterpanaan para makhluk berdosa pada perempuan yang berdiri tegak sambil menatap tajam segala makhluk di depannya tanpa menggubris angin yang membelai gaun panjang hitam menawan yang melekat di tubuhnya itu. "Panggil dia ... Ratu Ashter."

THAT CREATURE

Candelabris - Jan 2019

Temui Candelabris di:

ig: @felitas3

wattpad: @felitas3

tinlit: @felitas3

candelabriscreators' thoughts
Siguiente capítulo