-POV Nayla-
Dia masih diam aje, takut kali ya kalo jawabannya malah jadi boomerang buat sindikat mereka.
"Mas Arya tenang aja, dua adik kakak udah masuk bui. Tinggal kepala sukunya kali ya, yang belum ketemu."
Gue ngelirik dia sambil terus tersenyum sinis.
"Kamu bicara apa Nayla? Saya tidak paham." Masih berkelit dia. Enak bener hidupnya.
"Aku to the point aja ya, Mas. Aku tahu, kamu yang ngasih tahu otak dibalik penyerangan terhadap Reza, meski aku udah periksa HP kamu dan nggak nemu apa-apa, itu bukan karena nggak ada. Aku aja yang kurang jeli, karena Reza bilang kamu itu dipercaya. Tahunya, pengkhianat! Katakan, di mana Arka?" Gue berani karena dia di dalem aja sih, lagian ada Reza ini, mana mungkin dia berani macem-macemin gue.
Sorot mata Arya liar menatap sekeliling, wajahnya pun sedikit menegang, lantas, ketika netranya nangkep bayang Reza, yang udah berada di sisi gue, dia langsung berubah bagai kucing kena lecut.
Aneh banget!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com