-POV Reza-
"Sejujurnya, saya juga sudah tidak tahan." Saya membalas berbisik ke telinganya, dan ucapan ini serius. Membuat Nayla menatap saya dengan wajah piasnya.
Jangan bercanda dengan saya, nanti akhirnya bisa gawat. Saya akan nikahi dia secara agama terlebih dahulu.
Aduh, apa tadi yang dipikirkan? Bagaimana mungkin saya akan menikahi Nayla secara siri, tidak. Dia begitu berharga, saya akan menikahinya secara resmi dan akan memberitahu pada seluruh dunia, bahwa saya sangat mencintai dia.
"Hmmm. Ingat dosa, Bos." Lagi, Arya menyentakkan. Betapa beruntungnya saya mendapatkan pengawal seperti orang ini, yang selalu setia mengingatkan akan hal-hal yang tak pantas untuk dilakukan.
"Iya, terima kasih, Arya, saya akan selalu ingat itu." Saya lalu menjauhkan diri dari Nayla, yang menggoda iman ini.
Detik kemudian, dia menyenggol saya, Nayla maksudnya.
"Yang tadi beneran?" tanyanya sambil memasang wajah penasaran.
"Apa?" Saya kebingungan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com