-POV Reza-
Bagaimana Mayang bisa menebak setepat ini?
"Kamu tahu dari mana?"
"Apanya? Soal Aira?"
Saya mengangguk.
"Sudah rahasia umum kali, Za. Kalo Aira gedenya jadi pemain."
Sorot saya terhenti di manik mata Mayang. Bagaimana ia bisa mengatakan hal sekeji ini tentang Aira? Mereka saja tidak dekat, tetapi ia cukup berani mengungkapkan hal buruk tentang Aira.
"Bagaimana maksudnya, Yang?"
Mayang menghela nafas dalam.
"Kamu ngerti nggak dengan maksud aku 'pemain' itu?"
Tentu saja saya paham, karena itu saya mengangguk.
"Koleksi cowoknya banyak banget. Menurut pemantauan aku, cowok-cowok yang dia pake, ganteng-ganteng."
Kenapa saya jadi mendengar gosip tentang Aira seperti ini?
"Kamu hati-hati, jangan sampai nanti jadi korban berikutnya."
Korban?
"Saya sama sekali tidak tertarik dengan Aira. Bagi saya, dia hanya seorang teman lama, yang berjumpa kembali di saat telah sama-sama dewasa."
Mayang mengangguk, "Iya, buat jaga-jaga aja, kok."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com