-POV Nayla-
Gue jalan ke dekat dia. Memeluknya dari belakang. Tapi, belum sepuluh detik gue nyender di punggung dia, tangan ini dilepas kembali.
Gue sampe nggak bisa percaya ini. Reza dua kali kaya menghindari gue gitu.
"Nayla, saya butuh waktu untuk berpikir kembali akan hal ini. Saya memang tidak bisa menghilangkan rasa di dalam hati ini untuk kamu, tapi saya butuh untuk memahami dulu, niat kamu terhadap keluarga saya. Papa memang jahat, tidak punya hati. Tapi, dia telah banyak berjasa untuk hidup saja, sehingga, saya merasa cukup terbebani dengan hal ini."
Reza menatap gue sekilas, trus buang pandangan lagi ke depan. Gue paham banget kok. Bener-bener sangat mengerti. Seperti halnya rasa yang gue simpan di dalam hati, akan kekecewaan mendalam ketika sikap Reza begitu ingin melindungi Dendra, mungkin itu pula yang ia rasa saat ini. Ketika tahu, kalau gue mau hancurin hidup keluarganya, terlepas dari bisa nggaknya gue beraksi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com