-POV Nayla-
"Zer, loe di sana?" Dia ngangkat, tapi diem bae.
[Iya, ada apa?] Lho kok dingin banget, kek kulkas.
"Apa kabar?" Nggak jadi cerita deh, suasananya nggak enak.
[Baik, tumben loe nelpon. Kirain dah lupa!]
Lho, Zering ngambek. "Loe kenapa, Zer?" Nggak enak perasaan jadinya.
[Nggak ada. Kenapa?]
Sumpah, dari cara dia ngomong itu, kaya nggak enak aja gitu perasaan gue. Hmm, apa gue ada salah ya? Pantas aja dia jarang banget nyamperin gue sekarang.
"Loe lagi sibuk, ya?] Duh pertanyaan apa sih ini.
[Bukannya loe yang lagi sibuk. Sibuk sama status baru loe, sibuk sama dunia loe dan bos loe!]
Ketegangan tadi langsung lenyap, manakala gue mendapati roman-roman kecemburuan dalam diri Zering. Huluh, huluh, cembokur. Masih aja naksir gue.
"Loe ngambek karena ini?" Suara gue masih rada suka ketawa gitu.
Nggak ada tanggapan dari Zering, dia diem aja tuch.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com