webnovel

Rashid tiba di Jakarta

Senin, 26 Juni 2017, Pukul 21.00 WIB. Seperti biasa Bandara Soekarno Hatta dipenuhi oleh orang - orang dari berbagai kalangan, suku, ras, bangsa dan usia walaupun hari sudah malam.

Mereka selain hilir mudik menuju tujuan pesawatnya masing - masing dan mengantri pemeriksaan serta antri bagasi, tetapi juga dipenuhi oleh orang - orang dengan kegiatannya masing - masing, diantaranya ada yang duduk membaca koran atau membaca novel maupun memainkan handphone, ada juga yang makan di restoran atau sekedar ngopi di cafe, bahkan ada juga sepasang kekasih yang menangis berpelukan yang akan ditinggal kekasihnya ke luar kota / luar negeri bagaikan adegan film drama korea.

Namun ada satu hal yang tak biasa dijumpai yaitu segerombolan orang - orang dari Timur Tengah yang bertubuh besar. Jumlah mereka tidaklah banyak, hanya 5 orang saja, namun karena tubuh mereka yang besar dan cara berpakaian mereka yang berbeda sehingga mereka sangat mencolok dan menjadi pusat perhatian.

Apalagi pria yang berada di tengah - tengah rombongan itu walaupun tak sebesar pria - pria yang mengelilinginya, bagi ukuran orang Indonesia ia termasuk bertubuh besar dan tegap dengan tinggi 180 cm dengan berat 75 kg. Tubuhnya sepertinya terdiri dari otot tanpa lemak bagaikan seorang atlit binaragawan walaupun sayangnya tertutup pakaian longgar yang dikenakannya berupa baju koko terusan yang panjangnya mencapai pergelangan kaki dan berlengan panjang serta ada kantong saku di dada yang disebut kandura.

Bajunya berbahan hareer yang sedikit mengkilap berwarna biru, tak berkerah dan terdapat renda di leher dan pergelangan tangan, disertai celana panjang longgar berbahan dan berwarna sama dibalik bajunya, namun dikepalanya ia tak mengenakan sorban yang disebut Gutra seperti yang digunakan pria di sekelilingnya. {gutra (kain persegi empat) yang diikat Agal (tali hitam) yang di depannya dibentuk gaya seperti kepala kobra}

Kulitnya berwarna coklat keemasan, berambut pendek dengan gaya rambut side parting, wajahnya tampan rupawan bagaikan model majalah dengan mata besar dan bola mata berwarna hitam, alis tebal, hidung mancung, dan bibir tebal walaupun terdapat kumis dan jenggot tipis yang baru tumbuh sehari, tak menutupi ketampanannya itu, bahkan terlihat lebih maskulin.

Pri tampan itu bernama Rashid bin Ali Al Muhtarom berusia 25 tahun, ia adalah seorang pangeran Qatar ke 2 dari 3 bersaudara. Walaupun ia seorang pangeran yang sejak lahir bergelimangan harta, namun ia memilih untuk mandiri dan tidak mengandalkan harta keluarganya.

Sejak kecil Rashid rajin belajar terutama mengenai ekonomi dan bahasa sehingga sejak usia belia, ia belajar berbagai bahasa dari tutor yang dipanggil ke rumahnya. Kini ia menguasai 6 bahasa asing dan 2 bahasa ibu diantaranya bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Rusia, Jepang, China dan tentu saja Arab sebagai bahasa negaranya dan bahasa Indonesia karena sebenarnya ibunya merupakan istri ke dua dari Emir terdahulu yang berasal dari Indonesia.

Ayahnya jatuh cinta kepada perawat asal Indonesia yang merawatnya ketika ia patah tulang akibat terjatuh saat balap unta yang dinaikinya. Setelah sang ayah sembuh, ia menikahi ibunya yang dijadikannya istri ke dua dan dikaruniai dua anak, ia dan adiknya Fatima binti Ali Al Muhtarom.

Untuk menghindari perang saudara dengan kakak tirinya dalam memperebutkan tahta, maka ia memilih terjun ke dunia bisnis daripada bersaing di dunia politik. Bahkan ia mendukung penuh kakaknya sehingga kini saudaranya menjadi Emir Qatar bernama Syeikh Khalid bin Ali Al Muhtarom yang bertahta sejak 25 Juni 2013 diusianya 35 tahun.

Sejak lahir Rashid sudah mendapatkan bagian saham minyak bumi dan gas alam yang merupakan sumber pendapatan tertinggi di Qatar yang membawa negrinya menjadi negara terkaya di dunia. Selain itu, sejak usia 16 tahun, ia sudah menghasilkan uangnya sendiri dengan bakatnya berbicara bahasa asing sehingga menjadi perantara pihak asing dengan negaranya Qatar dan meyakinkan ayahnya sebagai penguasa negri supaya Qatar terbuka dengan dunia luar melalui kerjasama dengan perusahaan asing yang membuka cabangnya di negaranya. Sebagai gantinya ia mendapatkan bagian saham dari perusahaan tersebut yang dinamai Qatar Investment Authority. Bisnisnya berlanjut ke import beragam kebutuhan pangan, sandang dan papan yang dibutuhkan oleh negaranya.

Ketika ia meraih gelar Bachelor Degree (S 1) dari London School of Business and Management, ia bekerjasama dengan UEA (Uni Emirat Arab) untuk menguasai hampir separuh saham dari London Stock Exchange yang merupakan saham pasar bergengsi di London. Mereka membeli saham tersebut dari Amerika yang menjual sahamnya disana. Rashid sebagai Qatar Investment Authority memberi kuasa kepada anak perusahaannya Qatar Holding untuk mengelola saham tersebut di London.

Ketika ia meraih gelar MBA (Master of Business Administration = S 2) di Harvard Business School jurusan Manajemen di Boston, Amerika, ia berinvestasi proyek LNG (gas alam cair) di Texas melalui perusahaannya di bidang gas dengan nama Qatar Petroleum.

Setelah meraih gelar MBA, ia merambah usaha di bidang penerbangan dengan nama Qatar Airways untuk lebih memudahkan hubungan Qatar dengan dunia luar sehingga masyarakatnya lebih maju.

Ia pun menilai bahwa warganya jangan terlalu mengandalkan minyak bumi dan gas alam sebagai sumber mata pencaharian mereka karena suatu saat nanti kekayaan alam yang terkandung di Qatar akan habis, sehingga jangan sampai Qatar menjadi negara miskin kembali seperti yang pernah dialami saat Qatar sebelum merdeka tahun 1970an, ketika waktu itu pendapatannya dari perikanan dan mutiara, namun mutiarapun mengalami kejatuhan sejak munculnya budidaya mutiara dari Jepang tahun 1920an.

Namun kini perjuangannya untuk memajukan Qatar, mengalami hambatan terbesar karena Qatar difitnah oleh negara tetangganya sendiri sebagai negara beraliran keras. Sudah beberapa tahun terjadi ketegangan diantara mereka dengan dampak yang mulai terlihat pada tahun 2014, yaitu Arab Saudi, Bahrain dan UEA menarik duta besar mereka dari Qatar selama beberapa bulan sebagai protes atas tudingan campur tangan urusan dalam negeri mereka. Walaupun akhirnya duta besar kembali, tapi ternyata keadaan masih bersitegang.

Akhirnya tahun ini memuncak, tanggal 05 Juni 2017, Arab Saudi, Bahrain, UEA dan Mesir memberi ultimatum untuk memutus hubungan diplomatik negara mereka dengan negara Qatar demi melindungi keamanan nasional mereka dari marabahaya Terorisme dan Ekstrimisme.

Qatar dituduh bahwa orang - orang kaya di Qatar diyakini memberikan sumbangan besar kepada ISIS, sementara pemerintahnya memberi bantuan uang dan senjata kepada kelompok Islam Garis Keras di Suriah, dituduh juga memiliki hubungan dengan kelompok yang sebelumnya dikenal sebagai Front Al - Nusra yang berafiliasi dengan Al - Qaida.

Menurut mereka, Qatar terus menerus mempromosikan pesan dan gagasan kelompok ini melalui media Qatar, melalui pernyataan pemerintah Qatar yang dikatakan oleh Emir Qatar aka kakak Rashid yang mengkritik Arab.

Padahal kejadian yang sebenarnya kantor berita Qatar telah diretas oleh hacker sehingga menyebarkan kebencian terhadap negaranya Qatar. Walaupun Qatar bergabung dengan koalisi Amerika untuk melawan ISIS, tetap tak berpengaruh karena mereka terus menuduh bahwa kamilah pendukung ISIS.

Mungkin bagi penyebar kebencian kepada kami bangsa Qatar, mereka iri terhadap kekayaan alam yang kami miliki sehingga negaranya disebut negara terkaya di dunia sehingga ingin menjatuhkan negaranya seperti dulu yang termasuk negara miskin.

Entahlah, tapi dampak sejak pemutus hubungan diplomatik, stabilitas pangan terancam karena 40% jalur pangan darat berasal dari Arab Saudi sehingga ia harus beralih ke jalur laut dan udara. Toko - toko dari negara tetangga yang memutuskan hubungan, otomatis menutup dagangannya di Qatar. Inflasipun otomatis terjadi yang mengakibatkan harga - harga menjadi naik.

Apalagi proyek konstruksi besar yang digarapnya sekarang demi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, seperti pembangunan Pelabuhan baru, zona layanan kesehatan, proyek metro dan 8 stadion baru mengalami hambatan keterlambatan segi pemasokan material bahan bangunan.

Selain itu, tenaga asing profesional lain di Qatar pun banyak yang berhenti bekerja karena banyak berasal dari negara tetangga , seperti tenaga ahli konstruksi proyek piala dunia 2022, tenaga medis kesehatan, pengusaha, pengacara, pegawai toko, dsb. Hal ini disebabkan karena penduduk asli Qatar hanya 12 % dari jumlah penduduk 2,7 juta, sehingga penduduk 88 % adalah pendatang. Walau tak semua pendatang dari negara tetangga yang kemutuskan hubungan diplomatiknya, tapi sebagian besar pendatang dari sana, sehingga Qatar sangat membutuhkan tenaga ahli yang baru.

Namun ada satu hal keuntungan dari penutupan diplomatik, kini perusahaan penerbangannya menjadi satu - satunya yang beroperasi di negaranya karena penerbangan lain menutup jalur penerbangan dari dan ke Qatar, seperti Etihad Airways, Emirates, Fly Dubai, Air Arabia, Gulf Air, dan Egyptair.

Walaupun untung, namun jika dibandingkan dengan situasi seluruh negri, tidaklah seberapa. Benar - benar kacau situasi Qatar sekarang, namun hal ini sebisa mungkin ditutupi pemerintahnya demi tidak terjadi kekacauan dalam masyarakatnya.

Sehingga banyak hal yang harus dilakukannya untuk mengembalikan stabilitas negaranya seperti semula. Apapun harus dilakukan, segala upaya dikerahkan termasuk tujuannya datang kemari untuk membujuk negara Arab menjalin kerjasama kembali dengan Qatar. Menurut tim investigasi yang direkrutnya, mereka senang berlibur kemari saat musim liburan tiba, entah apa yang mereka temukan di sini.

Jreng jreng jreng... Akhirnya abang Rashid muncul juga ke permukaan.

Mulai sekarang kita memasuki volume 2 mengenai Ayu dan Rashid, mudah2an ke depannya ada volume selanjutnya.

Btw situasi Qatar saat itu sama seperti yang digambarkan disini, tapi saya tak tahu pasti apakah mereka pro ISIS atau tidak karena saya bukan ahli hubungan internasional.

Tapi disini, mereka adalah korban fitnah ya. Dan selanjutnya solusi memecahkan masalah mereka hanyalah khayalan author.

3cycreators' thoughts
Siguiente capítulo