Ou Zun menekannya dengan keras di sofa, menatap wajahnya dengan merah padam, sembari menggertakkan giginya.
"Mu Qianxun, aku akan mengoyak dirimu, menggali jantung dan paru-parumu. Apa kamu masih akan melarikan diri?"
Seketika wajah Mu Qianxun memerah. Bahkan ia bisa merasakan aura panas yang terpancar dengan provokasi kuat dari Ou Zun.
Matanya juga mulai memerah.
"Ti … tidak. Aku tidak akan melarikan diri … lagi pula situasinya …."
Saat itu Lin You sedang diculik. Sebagai teman yang baik, mungkinkah ia tidak pergi untuk menyelamatkannya?
Tuhan tahu betapa ia sangat menantikan pesta pertunangan dengan Ou Zun.
Dan setelah mendengar kalimat ini, Ou Zun merasakan dahinya mengerut lebih dalam.
"Bukankah kamu bisa memberitahu kakak kedua dan meminta dia saja yang pergi? Wanitanya sendiri saja tidak dapat dilindungi dengan baik. Apa-apaan itu!"
Sejujurnya Mu Qianxun sangat ingin tertawa, tapi ia menahannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com