webnovel

Terjebak cinta tetangga gila

Autor: oyisby
Ciudad
Terminado · 128.7K Visitas
  • 405 Caps
    Contenido
  • 5.0
    67 valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Sinopsis : Kata orang cinta itu tidak bisa di tebak dan terkadang tiba-tiba datangnya, ya banyak orang mengatakan jangan terlalu membenci karna akhir nya akan malah sebaliknya, dari sekian banyak pria yang ku temui hingga aku pergi ke Jerman kenapa aku harus kembali bertemu dengan pria posesif ini.

Chapter 1Bab 1

Kring..kring..terdengar suara alarm jam wakerku .

Tersontak aku terbangun dan memutar bola mataku ke arah jam weker yang

menunjukkan pukul 07.10 WIB

"Haaa?kesiangan! " omelku dengan

kesal sambil beranjak dari atas ranjang empukku, berusaha mandi secepat kilat yang ku bisa .

Aku bekerja sebagai seorang manager perusahan terbesar di kota tempat tinggalku. Aku di promosikan langsung oleh CEO perusahaan.

mungkin penilaiannya bagus terhadap kinerjaku di kantor atau mungkin ada penilaian lain tentunya aku senang berada di posisiku sekarang.

yang paling penting aku sekarang sudah ada di posisi yang aku impikan sejak dulu.

aku merasa bersyukur atas semuanya, menurutku orang lain berlomba-lomba ingin menduduki jabatanku sekarang .

Setelah mandi, Aku pun bergegas mengenakan pakaian yang telah aku persiapkan, kemeja putih dan rok abu-abu serta mamakai blazer abu-abu sebagai pelengkap penampilanku

dan tak lupa aku memakai High heels yang menurutku cantik dan anggun.

karena aku tau ini hari di mana aku harus menghadiri rapat yang penting dengan petinggi-petinggi lainnya.

".Ma ...,aku berangkat! " teriakku.

"Kamu gak sarapan dulu Nay? "sahut mama membalas teriakanku

" Gak sempat ma takut terlambat, soalnya ada meeting penting di kantor" sambil bergegas mengambil kunci mobil yang terletak di atas meja dan aku terus berlari kecil menuju mobil jazz berwarna merah muda kesayanganku.

Mulaiku hidupkan mobilku, ku injak gas secara perlahan, sesekali ku melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan kecilku.

Jam Alexandre cristy yang terlihat mewah, ku beli dari gaji pertama yang ku terima memang sudah usang modelnya namun banyak terselip kenangan.

" Masih ada waktu setengah jam lagi " bisikku dalam hati.

Dengan santai laju mobilku membelah keramaian kota di pagi hari.

Pagi itu cukup ramai, karena semua orang baru memulai aktifitas seperti biasa.

Hari Senin, ya mungkin menurut sebagian orang hari yang berat tapi menurutku, Senin merupakan hari yang dimana aku bisa mewujudkan semua mimpiku. Jadi, aku selalu bersemangat menghadapinya.

Ku putar lagu lama yang ada di mobil, lagu yang selalu menemaniku setiap pagi. Karena terlalu asyik akupun sambil ikut bernyanyi mengikuti irama musik

Tak terasa mobil memasuki area parkiran kantor. ku parkirkan mobilku tepat disudut kupikir tempat itu adalah tempat ternyaman untuk mobil kesayanganku.

Aku berjalan pelan menuju lobby kantor.

Langkah anggunku membuat semua orang yang memandang merasa kagum.

"Selamat pagi pak" sapaku sambil tersenyum kepada security yang sigap berjaga di loby.

"Pagi juga bu' Ranaya" sahutnya.

Agak canggung bagiku, dengan umur ku yg belum terlalu tua, sudah di panggil bu' oleh seorang yang mungkin usianya jauh lebih tua dariku tapi tak mengapa mungkin itu sebagai bentuk penghormatan darinya.

Saat tiba d ruangan, aku segera menelpon Dewi untuk menyiapkan semua bahan meeting hari ini. meeting kali ini akan di hadiri CEO dan petinggi setara lainnya.

" Hallo Dew, apakah kamu sudah menyiapkan semua bahan-bahan untuk meeting kita? " perintah ku di telpon

Dewi merupakan bawahanku di kantor.

Dia yang selalu meringankan semua pekerjaanku.

" Oh ya bu' semuanya sudah saya persiapkan". Sambil menutup telfon dariku.

Senyap- senyap terdengar ada yang mengetok pintu ruangan kerja ku

"Permisi buk, pak Agung dan pimpinan dari lainnya sudah datang." Jawab Rini salah satu staff di kantor ini

Dengan sedikit menghela nafas Aku pun mulai merapikan blazzer yang ku kenakan sambil sedikit merapikan rambutku.

"Baiklah lah Rin, persilahkan mereka masuk ke dalam ruangan meeting" Aku memerintahkan Rini untuk mempersilahkan semua pimpinan dari divisi lain untuk memasuki ruang meeting.

Dengan langkah pasti aku menuju ruangan meeting.

"Selamat pagi semua " sapa ku dengan hormat kepada orang yang ada di ruangan.

"Selamat pagi juga bu' Ranaya"

suara beberapa orang menjawab salam dariku.

"Perkenalkan saya manajer di perusaahan Wira buana" sapaku pada mereka.

Aku menghela nafas untuk mencoba menutupi rasa gugup ku.

Dan berbincang layak nya seorang manajer pimpinan kepada divisi lain.

Ada sepasang bola mata terus memandangiku, seakan-akan terus melihat gerak gerik bibir ku melontar.

"Baiklah untuk hari ini kita cukupkan sampai di sini saja. Saya harap kita semua bisa bekerja sama dengan baik kedepannya" ucapku mengakhiri rapat pagi ini

"Aaaahh....akhirnya selesai juga" lengahku sambil merenggangkan otot-otot yang ku rasa sudah kaku karena berdiri.

Dan tak sadar ada yang menepuk bahuku, aku pun tersontak terkejut, memutar bola mataku ke arah tangan yang berkulit putih bersih.

Yang tak lain adalah Dewi teman dekat ku sewaktu kecil dan merangkap bawahan ku di kantor.

" Ih kamu Dewi, ngagetin aja"

"Kamu udah makan Nay?, kita makan di tempat biasa yuk".sambil mencolek tangan ku sebagai isyarat mengiyakan tawaran darinya.

Aku pun tak bisa menolak tawaran dari Dewi karena cacing d perutku sudah mulai beirama.

"Iya..iya.... Tempat biasa ya??" aku pun mengiyakan tawaran Dewi

"Tunggu aku di depan"

Aku akan mengambil mobil, perintah Dewi seakan menyuruhku bergegas.

Setelah beberapa menit aku pun berada d parkiran di mana Dewi menunggu ku.

Kami pun mulai beranjak meninggalkan kantor dan menuju restoran yang tak cukup jauh dari kantor .

Terdengar sayup- sayup teriakan seseorang memanggilku.

" Hay Ranaya " sapa seorang pria yang tampak sedang duduk seorang diri di pojokan kafe.

Yah lelaki itu nama nya Jastin manager keuangan dari divisi lain,

"Hah, itu kan pria yang terus memandangiku di ruang meeting tadi" gumam ku bertanya dalam hati .

" Hay juga pak Jastin"sahut ku membalas sapaan pak Jastin sambil ku melirik Dewi yang sedang asyik dengan handphone nya

"Jangan pak, panggil saja Jastin"

Seolah Jastin inggin mencuri perhatian dari ku,

" Sepertinya dia menyukaimu,?" tanya Dewi dengan nada yang seperti orang kebingungan.

Setelah berbincang aku pun memanggil pelayan dari ujung sana, untuk segera memberikan buku menu.

Pelayan itu mulai datang dan menghampiri kami.

"Ada yang bisa saya bantu nona, nona mau pesan apa?"ucap pelayan itu kepada ku pelayan itu mulai menyodorkan buku menu.

ya seperti itulah pelayanan di kafe ini, sangat berkelas dan elegan.

Aku pun segera menunjuk pesanan apa yang akan kami pesan.

"Kau pesan apa?" Tanyaku kepada Dewi

"Sama yang kau pesan aja" ujar Dewi sambil melirik-lirik ke arah kafe.

Mataku mulai tertuju pada makanan kami, yang mulai di sajikan d atas meja.

"Cepat habiskan makanan nya" ujar Dewi kepadaku" aku tak mau pulang terlalu malam," Dewi mulai menyenggol tangan ku seolah memberi isyarat."

Aku pun menganggukkan jawaban Dewi dan segera menyantap dan menghabiskan makanan yang ada di hadapanku.

También te puede interesar

Istri Tak Terduga Saya adalah Bos Rahasia!

Semua orang tahu bahwa putri tertua rumah Shens telah jatuh dari tahta kehormatannya setelah ditinggalkan oleh seorang pria tak bertanggung jawab, hamil di luar nikah, dan kemudian diusir oleh keluarganya sendiri, terlantar dan putus asa. Sang terkenal Shen Ruojing muncul di pesta ulang tahun Matron keluarga pertama, Keluarga Chu, di mana kerumunan orang mencibir: "Orang-orang yang memberikan sejuta dalam uang kado duduk di satu meja." "Orang-orang yang memberikan sepuluh juta dalam uang kado duduk di satu meja." "Nona Shen, bolehkah saya bertanya berapa uang kado yang telah Anda bawa?" Kerumunan orang menunggu untuk menertawakan dia, namun kemudian mereka melihat Shen Ruojing mendorong ke depan seorang bocah lelaki yang indah dan cantik, "Bisakah Anda tolong tanya Matron di mana duduk jika seseorang membawa cicit?" *** Diterima di rumah keluarga Chu hanya karena nilai putranya, Shen Ruojing hanya ingin melalui hidupnya dengan santai, puas menjadi ikan yang malas, namun dia menghadapi penghinaan dari semua pihak dalam keluarga: "Keluarga kita mempunyai seorang peretas tingkat atas, seorang maestro musik, seorang jenius seni, seorang gila teknologi—masing-masing terkenal di bidangnya. Bagaimana dengan Anda? Anda bisa apa?" Shen Ruojing menyentuh dagunya: "Semua hal yang kalian sebutkan itu... Saya tahu sedikit tentang masing-masing." Tiga anak yang menggemaskan berdiri di sisinya dan mengangguk serempak: Kami bersaksi bahwa Ibu memang tahu sedikit tentang segalanya.

Mr. Yan · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
628 Chs

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
540 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
gustó
Últimos
Rischa_Fernandes
Rischa_FernandesLv1

APOYOS