webnovel

TAKDIR YANG MENENTUKAN

menceritakan kisah antara dua orang yaitu Geandra Cornelia Agata dan Abyan Syarif Alaska mereka sepasang kekasih yang tidak pernah terpisahkan sampai suatu hari musibah menimpa mereka di saat acara pernikahan akan di gelar membuat sesosok geandra lagi dan lagi terpaksa mundur dan mengalah dia lebih memilih pergi dari kehidupan seorang abyan dari pada harus melawan ego nya kepada orang yang seharusnya lebih tepat abyan tanggung jawabkan dari dirinya. tetapi di suatu hari ada seseorang yang mampu membuat geandra melupakan kenangan buruknya bersama abyan dan kala itu seseorang itu membuatnya jatuh hati pada geandra dan berniat untuk memiliknya. siapa pria misterius itu?? lebih baik aku memilih pergi dari pada harus memaksakan ego ku dan membiarkan seseorang yang tidak bersalah dan tidak mendapatkan keadilan hanya karena ego ku saja dan aku berdoa semoga mereka bahagia. - Geandra Cornelia Agata maaf kan aku geandra memang aku salah di sini tetapi apa yang harus ku lakukan aku tidak mencinta wanita di hadapan ku aku lebih memilih geandra tetapi karena kecelekaan yang tidak sengaja dan sebuah kesalahan yang ku lakukan malam itu juga membuat ku lagi tidak bisa berbuat apa apa selain menyesali perbuatan ku dan harus bertanggung jawab atas perbuatan ku - Abyan Syarif Alaska maaf kan aku abyan sebenarnya ini bukan kesalahan dirimu ini adalah kesalahan ku yang begitu lalai dan takut seharusnya dia tidak bertanggung jawab atas diriku melainkan orang lain karena dia lah membuat diriku seperti ini karena dia tidak mau bertanggung jawab atas diriku aku terpaksa menggunakan cara ini untuk memanfaat kan situasi dan juga seorang pendamping dan seorang ayah yang mau menerima kami. - Adira Kanaya Ziba seandainya aku datang di awal kehidupan mu sebelum bersama abyan mugkin dirimu tidak akan seperti ini merelakan cinta mu demi kebahagiaan orang lain aku berjanji akan selalu membahagiakan dirimu selamanya. - Alfarezi Kavindra Aiwin

Cherrylll_blossom · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
39 Chs

PART 24

pletak

" Awww sakit bodoh "ucap Leo meringis dan mengumpat

" Jangan kau tatap seperti itu hah ku colok lama lama kedua bola matamu itu "ucap William menunjuk ke arah Leo

" Apa hak mu hah melarang ku idiot "ucap Leo menantang

" Dasar bocah ingusan gaya belagu banget nantangin kamu hah "ucap William mulai terpancing

" Iya emang kenapa aku bukan lagi bocah ingusan yang bisa kau tindas seenak nya ya "ucap Leo

" Sudah hentikan kalian berdua bersikap lah dewasa jangan seperti anak kecil ingat umur udah tua "ucap Gea marah dan berteriak hingga nafas nya yang naik turun

Willian dan Lee langsung terdiam dan Lee Abyan Frans Sherin mereka menahan tawanya saat melihat seorang

Ting

Bunyi pintu lift terbuka

Dari kejauhan mereka semua sudah bisa mendengar jeritan dan teriakan kesakitan dari salah satu ruangan yang memang pintunya tertutup dengan rapat

" Mengerikan sekali "gumam Sherin merinding

" Kau tidak perlu takut ada babang tampan di sini "ucap Leo berbisik dan mengidipkan mata nya sebelah

" Ihh najis "ucap sherin menjaga jarak dengan Lee yang di samping nya

" Orang tampan di bilang najis dasar bocil "gumam Leo kesal dan beruntung nya Sherin tidak dengar

Geandra menelan ludahnya kasar kala mendengar jeritan kesakitan yang tiada berhenti sama sekali

Abyan membuka pintu ruangan itu dan satu kata dalam benak mereka semua setelah melihat dan melangkah kan kaki kedalam ruangan itu adalah "bau darah"

Tentu saat kali pertama di buka pintu itu bau darah sudah tercium menyengat keluar yang membuat semua orang merasa jijik dan mual

Termasuk Gea baru saja melangkah kan satu kaki ia sudah di buat mual dan geandra ingin memuntahkan nya

" Huekk "Gea menutup mulut nya yang ingin muntah

" Gea kau kenapa "tanya Lee panik yang sadar kalau Gea masih di ambang pintu

itu menarik perhatian semuanya memandang ke arah ambang pintu dan melihat Gea yang membekap mulutnya seperti ingin mengeluarkan sesuatu

Abyan berlari ke arah Gea dan langsung membawa nya keluar

" Kalian lanjutkan aku akan mengurus geandra "ucap abyan dan berlalu pergi dari ruangan jahanam itu

Abyan dan Gea segera keluar dari ruangan itu melalui pintu darurat yang memang di siapkan bila terjadi hal mendesak dan beruntungnya pintu itu masih berfungsi karena memang jarang sekali melalui pintu keluar itu

Saat berada di luar dari ruangan bawah tanah itu Gea langsung berlari ke arah kamar mandi di lantai dasar

Huek

Huek

Huek

Suara muntahan yang sangat memilukan memekakkan di telinga Abyan

Abyan dengan sigap memijat tengkuk Gea dan mengelus punggung nya dengan sabar

Setelah puas mengeluarkan semua isi perutnya geandra pun merasa lega dan membalikan badan nya dengan penuh telaten abyan mengusap bibir Gea tanpa rasa jijik sama sekali dan segera menyodorkan air hangat padanya

" Apa sudah baikan ingin muntah lagi "tanya Abyan

Geandra menggelengkan kepalanya pelan

" Pusing "tanya abyan melihat gelagat Gea yang sesekali memegangin kepalanya pelan

Geandra menganggukan kepalanya pelan

Abyan pun menggendong geandra menuju ke arah kamar abyan di lantai 2

Abyan membaringkan geandra dengan perlahan

" Istirahat lah aku akan menyuruh bibi marry membuat bubur untuk mu "ucap Abyan

Geandra tidak menyahut ia masih memejam kan matanya merasa pusing

Abyan keluar dari kamar nya dan menuju ke arah dapur

" Bi Marty bisa buat kan bubur asin untuk Gea "tanya Abyan

" Bisa den sebentar bibi buatkan "ucap bibi Marty

" Apa nona geandra muntah lagi den "tanya bibi Marty

" Iya bi biar mual nya berkurang minum apa ya bi abyan gak tega liat Gea muntah terus bi nanti malah tambah drop kondisi nya "ucap Abyan menarik kursi di hadapan nya

" Dulu den waktu bibi hamil bibi di kasih minum air jahe hangat biar mual nya berkurang "ucap bibi Marty

" Bernakah bi kalau bibi bisa buat kan untuk geandra "ucap Abyan antusias

" Bisa den tapi apa nona Gea mau den kadang kebanyakan ibu hamil menolak untuk menghirup bau menyengat begitu den soalnya mirip kayak jamu den "ucap bibi Marty

" Aku yakin bi gea akan mau bi percaya sama abyan apasalah nya di coba dulu bi "ucap Abyan

" Baik den sebentar bibi buatkan dulu "ucap bibi Marty saat bubur asin yang ia buat sudah matang dan siap di letakan di dalam mangkuk

Tidak sampai 10 menit semuanya sudah matang termasuk minuman air jahe hangat

" Ini den sudah siap "ucap bibi Marty meletakan nampan yang berisikan segelas air putih segelas air jahet hangat dan semangkuk bubur asin

" Makasih bi abyan ke atas dulu ya "ucap Abyan

"Iya den semoga nona Gea mau meminumnya den "ucap bibi Marty

" iya bi semoga "ucap Abyan dan berlalu pergi menaiki tangga menuju ke arah kamarnya

Abyan membuka perlahan pintu dengan perlahan abyan melangkah pelan dan meletakan nampan nya di atas nakas dengan hati hati

" Sayang "ucap Abyan mengucang tubuh Gea pelan

" Sayang bangun dulu "ucap abyan lagi

" Emm "gumam Gea

" Bangun dulu ya makan dulu "ucap Abyan mengambil nampan di atas nakas

Geandra mengerjabkan matanya

" Aku ketiduran tadi "ucap geandra"

" Gak apa apa lebih bagus kalau kamu banyak tidur biar baby dan kamu sehat "ucap Abyan

" Kamu bilang enak di aku nya gak "ucap Gea

Abyan hanya terkekeh

" Itu apa "tanya Gea

" Bubur asin kesukaan kamu makan dulu ya "ucap Abyan sembari menyedokan bubur nya

" Buka mulutnya "ucap Abyan menyodorkan di depan bibir Gea

Geandra menggelengkan kepalanya dan menutup mulutnya

" Ini masih hangat sayang jadi enak di coba dulu "ucap Abyan mencoba merayu Gea

" Gak mau gak suka "ucap Gea yang masih setia menutup mulutnya

" Sayang ayo lah makan dulu tadi kamu habis muntah perut mu jadi kosong lagi "ucap Abyan

" Apa enak "tanya Gea

" Iya sayang ini enak coba dulu "ucap Abyan yang masih setia menyodorkan sesendok bubur di hadapan Gea

Geandra pun membuka mulutnya dan memakan nya

" Bagaimana rasanya enak bukan "tanya Abyan

Saat melihat Gea mau memakan buburnya Geandra menganggukan kepalanya

" Kalau begitu makan lagi dan habiskan "ucap Abyan kembali menyuapkan nya

Hingga tinggal setengah lagi bubur itu akan habis tapi geandra menggelengkan kepalanya

" Sudah kenyang "ucap Gea

" Baiklah kalau begitu sekarang apa kamu mau minum air jahe hangat ini tadi bibi Marty mengatakan untuk menghilangkan rasa mual "ucap Abyan memberikan segelas air jahe

Geandra melihat kearah gelas di hadapan nya dan ia meneguk saliva bukan karena ingin tapi ia merasa ngeri melihatnya dari bau nya saja ia tidak suka apalagi kalau sampai ia meminumnya mungkin Gea akan memuntahkan semua isi perutnya dan termasuk bubur yang barusan saja ia makan dan belum tecerna sama sekali

" Aku gak mau "ucap Gea membekap mulutnya

" Kenapa kata bibi Marty bagus buat ibu hamil agar tidak mual "ucap Abyan

" Kalau begitu kau saja yang minum aku gak mau "ucap Gea kesal

" Kau harus minum sayang agar mual nya berkurang "ucap Abyan mencoba bersabar

" Oke aku akan minum tapi kalau aku muntah lagi nanti jangan salah kan aku "ucap Gea menerima gelas yang dipegang Abyan

" Aku jamin kau tidak akan muntah "ucap Abyan berbangga diri

Geandra memutar bola mata malas

Dengan cepat Gea meminum air jahe itu dengan 5 kali tegukan dengan setia ia menutup hidung nya agar ia tidak merasa mual meminumnya

" Sudah "ucap Gea memberikan gelas nya pada Abyan

" Lihat kau tidak kenapa kenapa bukan "ucap Abyan

Geandra hanya diam karena memang saat selesai meminumnya ia merasa perut nya seperti di aduk aduk dan saat abyan meletakan gelas kosong itu di atas nampan

Geandra membekap mulutnya dengan kedua tangan nya dengan cepat ia berlari ke arah kamar mandi

Brakkk

Pintu di tutup dengan keras abyan yang tidak sadar bahwa geandra tidak ada di tempatnya pun terkejut mendengar suara pintu kamar mandi di tutup dengan kecang

" Gea ada apa "tanya Abyan khawatir

Dari dalam kamar mandi terdengar suara irama yang sangat memilukan tentu geandra tengah mencoba memuntahkan semua isi perutnya yang terasa mual dan seperti di aduk aduk

Abyan yang mendengar itu menjadi panik abyan mengambil kunci candangan di dalam nakas dan segera membuka nya dengan sigap abyan mengurut tengkuk Geandra dengan pelat dan sesekali memijitnya agar Geandra rileks

Denga telaten abyan mengusap bibir Geandra dengan tisu tanpa rasa jijik sama sekalinya

" Masih mau muntah lagi "tanya Abyan

Geandra hanya mampu menggelengkan kepalanya pelan

Dengan sigap abyan menggedong Geandra dan membaringkan nya di kasur

" Minumlah "ucap Abyan

Geandra menerima nya dan meminumnya hingga tandas

" Maaf "ucap Abyan merasa bersalah

" Sudahlah aku malas berdebat dengan mu sekarang "ucap Geandra memejamkan matanya karena ia merasa pusing di kepalanya

" Apa kepala mu pusing "tanya Abyan khawatir

Geandra tidak menjawabnya karena ia sudah mulai terbawa dengan arus mimpinya saat ini

Merasa tidak ada jawaban dan nafas yang mulai teratur abyan membetulkan cara tidur nya Geandra untuk membuatnya lebih nyaman

Tidak lupa menyelimutinya

Abyan memutuskan untuk ikut merebahkan tubuhnya di samping geandra dan mengelus kepala Geandra dengan pelan sesekali matanya melirik ke arah jam dinding

Menunjukan pukul 03:00 pagi

Abyan merebahkan tubuhnya di samping geandra dan abyan pun ikut tertidur karena rasa lelah nya yang membuat ia sering mengantuk akhir akhir ini

DI SISI LAIN

Plak

Plak

Plak

Ctarr

Ctar

Ctarr

Bunyi cambukan dan tamparan terdengar keras tidak lupa dengan suara teriakan jeritan kesakitan dan ampunan yang mendominasi hasil yang begitu sempurna di dalam ruangan rahasia

Ah ralat bukan ruang rahasia tapi tempat neraka siapa yang masuk ke dalam ruangan itu maka di jamin ia tidak bisa kembali dengan selamat

" Ampunnnnnnnnnnn ampunnnnnnnn "ucap pria itu memohon dengan histeris

" Jawab apa alasan kalian mengincar nona agata "ucap Began

" Kami tidak tahu tuan kami hanya melakukan perintah saja "ucap si pria itu yang di perkirakan usia nya lebih tua dari pada Began

" Apa aku percaya dengan ucapan mu itu hah "ucap Began beringas

Dan

Ctarrr

Ctarrrr

Ctarrr

Began kembali mencambuk pria itu di hadapan semua orang tanpa rasa belas kasihan sama sekali

Sedangkan Lee masih asik dengan acara tampar menamparnya bukan dengan tangan melainkan dengan papan kecil yang memang sudah Abyan buat khusus untuk memberi tamparan yang lebih sakit lagi dari pada menggunakan tangan

" JAWAB AKU BODOH DI MANA MARKAS MS 13 "ucap Lee berteriak di hadapan seorang pria yang kisaran usia nya 36 tahun"

" Saya tidak akan jawab "ucap pria itu menantang

" KAU BERANI MENANTANG KU HAH RASAKAN INI HAH "ucap Lee memukul pria di hadapan nya tanpa kenal ampun

" Rasakan rasakan "ucap Lee tertawa senang

" akan ku buat kau mengaku atau tubuh mu ku biarkan saja di sini sampai mati lemas tak berdaya dan membusuk lalu akan ku buang mayat mu di hutan agar bisa di cicipi dengan binatang buas "bisik Lee menyeramkan di telinga pria itu

Pria itu pun ketakutan setelah mendengar ucapan Lee barusan

Saat Lee hendak memukul pria itu lagi pria itu langsung memohon pengampunan dan

" Maaf jangan bunuh saya akan saya beri tahu tuan jangan bunuh saya "ucap pria itu memohon sejak tadi air matanya tidak berhenti keluar

" Baiklah katakan padaku di mana itu"ucap Lee berjongkok di hadapan pria itu dan tersenyum miring

✿ ✿ ✿ ✿

Di pagi hari yang hujan deras ini sama sekali tidak membuat kedua sejoli yang masih tidur di atas tempat tidur enggan rasa nya membuka kelopak matanya dan di tambah dengan hawa yang begitu mendukung membuat kedua sejoli ini kembali merapat satu sama lain dan melanjutkan alam mimpi yang belum selesai mereka jelajahi

DI LAIN TEMPAT

ruang tengah

" Huh "helaan nafas sherin sembari menjatuhkan tubuhnya di sofa

Begitu pun dengan William sedangkan Leo Lee dan Haris kemana mereka ??

Jelas mereka bertiga masih sibuk membersihkan tubuh mereka masing masing yang terkena darah yang menempel di beberapa tubuhnya dan menyebabkan bau amis yang begitu menyengat indra penciuman

" Ini den dan non minum nya "ucap bibi Marty meletakan nampan di atas meja berisikan 7 gelas teh hangat

" Iya bi makasih ya sudah repotin bibi "ucap Sherin merasa tidak enak hati

" Gak apa apa non sudah tugas dan pekerjaan bibi mah itu bibi pamit dulu ya den William dan non Sherin "ucap bibi Marty

" Iya bi makasih ya minuman nya "ucap William

" Iya den sama sama "ucap bibi Marty dan berlalu pergi

Sherin langsung menyambar gelas di hadapan nya dan meminumnya sampai tandas tidak tersisa sama sekali…

"Pelan pelan minumnya dek nanti ke sedak "ucap William

" Hah segarnya "ucap Sherin

" Kau itu kayak gak pernah minum setahun aja "celetuk Leo dari dari arah dapur

" Semua ini juga gara gara kamu tahu andai saja kamu gak tarik tangan aku tadi gak mungkin aku sefrustasi ini hah "ucap Sherin geram