webnovel

Tajuk Hendrawan

Tajuk hendrawan adalah seorang CEO di perusahaan terkenal di Indonesia, bahkan perusahaannya sudah menjadi perusahaan no.1 di Indonesia dan masuk sepuluh besar di ASIA. di usianya yang masih muda dua puluh delapam tahun dia sudah bisa membawa dampak bagus buat perusahaannya karena ide-ide yang cemerlang darinya.

Dengan wajahnya yang sangat tampan menjadi daya tarik tersendiri buat para wanita yang ingin mendapatkan hatinya atau bahkan menjadi istrinya. Tapi dia tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun, karna sifatnya yang dingin membuat para wanita takut untuk mendekatinya.

"Tuan!! Sudah waktunya rapat." Kata Nia sekretarisnya.

"Ok, siapkan berkas-berkas yang aku perlukan, dan bawa ke ruang Rapat." Kata Tajuk dengan ekspresi datarnya.

"Baik, Tuan" Jawab sekretarisnya lalu dia berlalu meninggalkan ruangan bossnya dan menyiapkan berkas yang di minta Tajuk untuk keperluan rapat nanti.

Tajuk pun berjalan menuju ruang rapat, di sana sudah ada beberapa peserta rapat yang hadir, tidak lama setelah kedatangannya rapat pun di mulai.

Rapat pun berlangsung lumayan lama, jam 14.00 wib baru selesai dan di lanjutkan dengan makan siang, setelah selesai makan siang bersama koleganya Tajuk memilih untuk kembali ke kantor, sesampainya di Lobby kantornya dia bertemu dengan salah satu sahabatnya yang bernama Alfian.

"Al.." Panggilnya pada orang yang sedang berbicara dengan resepsionist di kantornya tersebut.

"Oh, hai Taj, akhirnya kamu kembali juga." Sapa Alfian pada Tajuk sambil menjabat tangannya.

"Kita ke ruanganku saja." Ajak Tajuk pada Alfian.

"Ok, baiklah." Jawab Alfian sambil mengedikkan bahunya.

Mereka pun berjalan menuju lift khusus CEO dan menuju lantai dua puluh lima yaitu ruangan Tajuk.

Sesampainya di lantai yang di tuju lift pun terbuka, mereka berdua keluar dan menuju ruangan Tajuk.

"Nia!! Buatkan kopi untuk Pak Alfian" Kata Tajuk ketika melewati meja sekretarisnya.

"Baik, Tuan." Jawab Nia lalu dia bergegas ke pantry untuk membuatkan minuman untuk Boss dan tamunya tersebut.

"Ada hal penting apa Al sampai sampai kamu datang ke kantorku" Tanya Tajuk tanpa basa basi.

"Sebenarnya tadi aku ingin menemui seseorang, tapi dia keburu udah makan siang , dari pada aku menunggu seperti orang bodoh di sana makanya aku ke mari saja." Jawab Alfian santai.

"Jangan bilang kamu mau menggoda salah satu karyawanku di sini?" Tanya Tajuk curiga melihat sifat playboy Alfian itu.

"Hahaha,..instingmu kuat sekali sebagai seorang CEO." Jawab Alfian dengan tawa renyahnya.

"Kamu jangan membuat onar di kantorku, Al." Kata Tajuk memperingatkan.

"Hahaha... aku bukan kriminal Taj, kamu tenang saja, ini pun juga lagi pasang kail, belum dapat ikannya." Jawab Alfian dengan santai.

"Kriminal sih bukan, membuat patah hati banyak gadis iya, dasar playboy."

"Bukan begitu Taj, aku cuma belum mendapatkan yang benar-benar cocok denganku, dan baru kali ini aku menemukan dia yang ingin sekali aku miliki sepenuhnya." Kata Alfian dengan yakin.

tok... tok... tok...

ceklek...

"Kopinya tuan Al." Kata Nia sekretaris Tajuk menaruh kopi di meja depan Alfian.

"Makasih Nia, kamu cantik sekali hari ini." Kata Alfian.

"Tuan Al memang pandai merayu, kalau begitu saya permisi dulu." Jawab Nia.

Lalu Nia pergi meninggalkan ruangan Tajuk setelah membuatkan kopi untuk Boss dan tamunya.

"Jadi kamu sekarang sudah merubah selera kamu, bukan model atau Artis lagi Al?" Cibir Tajuk.

"Sebenarnya bukan berubah selera Taj, aku mengenal dia sewaktu dia jadi juniorku di kampus, dia benar benar berbeda dengan wanita yang aku kenal, sudah hampir tiga tahun aku berusaha mendekati tapi susah mendapatkannya, makanya aku cari pelampiasan pada model atau Artis itu." Jawab Alfian.

"Wow benarkah? ternyata pegawaiku ada yang sehebat itu? Hahaha."

"Sialan loe, Taj."

"Hahahaha"

Walaupun tajuk terkenal dingin di mata para pegawainya, namun dia akan sangat gila kalau sudah berkumpul dengan para sahabatnya, tawanya yang begitu lepas seakan akan 180° berbalik dengan imagenya yang dingin dan kejam selama ini. Kalau Alfian memang terkenal dengan playboynya, tapi itu tidak berlaku bagi Tajuk, karena sampai sekarang dia masih jadi jomblo abadi.

Bukannya tidak laku atau tidak ada gadis yang mendekatinya, namun karena dia masih terikat dengan cintanya di masa lalu sehingga dia tidak bisa membuka hati buat wanita lain sampai saat ini.

Kejadian tiga tahun yang lalu masih menyisakan teka teki buat dia, dan dia ingin mencari jawaban dari teka teki tersebut.

"Lantas apa rencanamu?"

"Ya tetap harus kukejar dia sampai dia tunduk dengan pesonaku, Taj."

"Ck, dan kenapa aku gak yakin soal ini." Ejek Tajuk.

"Kamu meragukan ketampanan dan pesonaku sekarang." Kesal Alfian.

"Hahaha.. bukan meragukan cuma gadis yang kamu kejar saat ini tampaknya tidak tertarik dengan daya pikatmu Al."

"Benar juga sih, dia itu punya masa lalu yang kelam, dia di tinggalkan setelah sebulan setengah menikah, tanpa ada kabar, terus tiba-tiba ada surat cerai datang, mungkin itu alasannya dia selalu jaga jarak dengan pria." Kata Al.

"Jadi maksud kamu dia sudah janda Al?" Tanya Tajuk tidak percaya.

"Yups, tapi status dia bukan alasan untuk menghalangi niatku memperistri dia saat ini, cuma tunggu kapan dia siap, aku akan segera menikahinya." Kata Al mantap tanpa keraguan.

"Ya-ya, sebagai sahabat aku hanya mendoakan yang terbaik buat kamu."

"Sudah seharusnya begitu, terus bagaimana denganmu?"

"Aku? Ada apa denganku?" Kata Tajuk mengerutkan dahi karena tidak paham akan maksud Alfian.

"Wanitamu, apa sudah ada titik terang di mana dia sekarang?" Kata Alfian menjelaskan.

"Oh!! Belum, entah kenapa sulit sekali menemukan dia, padahal sudah lebih dari dua tahun lamanya." Kata Tajuk seakan sudah mulai putus asa.

"Tenang sobat, aku pasti akan bantu menemukan wanitamu itu, dan semoga kalian masih ada jodoh." Kata Alfian dengan menepuk bahu Tajuk seakan memberinya kekuatan.

Mendengar ucapan Alfian yang memberi support padanya, Tajuk merasa lega, karena selama ini dia sudah mulai putus asa dengan segala upaya pencariaannya.

Wanita yang dia cintai tiba-tiba menghilang tanpa jejak setelah kepulangannya dari luar negeri, tanpa tahu apa masalahnya, walau pun sudah banyak teman dekat yang di tanya namun tidak ada satu pun petunjuk di mana keberadaan wanita yang dia cintai saat ini.

Terkadang ada rasa putus asa karena lelah akan pencariannya, terkadang juga ingin mencari penggantinya, namun hatinya selalu menolak untuk menerima wanita lain selain dia, dan itu membuat niatnya semakin kuat untuk menemukan wanitanya di mana pun berada.

☆Bersambung ke eps.02 ya☆

Siguiente capítulo