Ardhan terlihat memeluk sang paman dengan erat, dia masih sangat mengingat betapa terpuruknya pamannya itu, saat dia kehilangan sang istri untuk selama-lamanya, dan dia juga harus membesarkan kedua anaknya sendiri tanpa bantuan seorang istri lagi. Beruntung, kedua orangtuanya, membantu pengeluarkan kebutuhan sehari-hari Alfandy. Walaupun pada awalnya, pamannya itu menolak dengan halus keinginan papa dan mamanya untuk membantunya.
"Aku berjanji tidak akan membiarkan mereka menyakiti kalian berdua," ucap Ardhan di dalam hatinya, dan dia pun melepaskan pelukannya dari Alfandy.
"Pokoknya, kalau ada apa-apa, atau paman membutuhkan sesuatu, paman harus segera memberitahuku," ucap Ardhan.
"Memangnya, kapan paman tidak pernah memberitahumu?" ucap Alfandy seraya menaik turunkan alisnya.
"Iya, paman memang tidak pernah tidak memberitahuku. Tapi, tidak ada salahnya kan aku mengingatkan paman, karena siapa tahu paman tidak ingat," ucap Ardhan dengan santai.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com