webnovel

SURGA CINTA ANAK ADAM

SURGA CINTA ANAK ADAM sebuah kisah cinta di kota Gresik, Jawa timur bersetting pada tahun 1974. tentang seorang pemuda tampan bernama suyono yang di jodohkan orang tua nya dengan seorang wanita dekil dan kusam yang tak lain pegawai nya yang sangat rajin dan berbakat, namun Suyono tak setuju karena dia sudah memiliki kekasih bernama Sri, dan dia sangat mencintai nya, hanya Sri memandang hubungan itu biasa biasa saja .sebab Suyono tak kunjung mengenalkan nya dengan orangtua nya, sehingga membuat sri menganggap Suyono hubungan yang tak serius, Sri pun pada akhirnya bertunangan dengan orang lain, keputusan itu membuat Suyono kecewa mendalam ,dan memutus kan pergi ke pondok pesantren di jombang untuk melupakan masa lalu nya. namun tak di sangka kyai atau guru pondok tersebut tak lain orang tua dari seorang gadis yang akan di jodohkan ibu salmah sumiati orang tua Suyono. simak kisah nya.

Hendra_Gie2010 · Real
Sin suficientes valoraciones
12 Chs

Prolog

Gresik, tahun 1974

Nampak seorang perempuan berumur 32 tahun sedang berdiri diam sambil membawa teko alumunium yang bercorak batik hijau warna dasar putih. perawakan seorang ibu berambut panjang yang di biarkan tergerai dan berkulit kuning langsat. Memakai baju lengan panjang berbahan kain warna cream bermotif bunga warna-warni dan memakai rok bahan kain panjang warna hitam.

Perempuan itu bernama Hj.Salmah Sumiati yang dulu nama aslinya adalah Sumiati. Sejak pulang haji beliau merubah namanya menjadi Hj. SALMAH SUMIATI

Dia menyambar sebuah gelas kaca bening yang ada di atas meja makan. meja makan itu berukuran 2m x 1m. Di atas meja makan itu terdapat hidangan sebuah piring yang berisi 3 telur mata sapi ada juga 4 ayam goreng. Ada juga panci yang berukuran sedang berisi sayur sop. dan juga baskom alumunium berisi nasi yang sudah matang. baskom itu nampak terbuka sedikit yang gunanya untuk sedikit mengeluarkan uap dari dalam agar nasi tidak terlalu panas. begitu juga wadah yang sudah berisi sendok dan garpu. dan juga ada beberapa gelas di atas nampan kecil. hidangan di situ tersusun sangat rapi. Di sini terlihat bahwa keluarga ini hidup nya sangat berkecukupan. Perempuan itu menuangkan air putih dari teko ke dalam gelas.

"Mau sampai kapan kamu kayak begini terus? " Tanya perempuan itu kepada pemuda yang duduk diam di kursi meja makan yang tidak jauh darinya.

Pemuda itu bernama Suyono panggilan nya Yono. Umurnya 16 tahun.dia anak tunggal bu Sumiati dari hasil pernikahannya dengan mantan suaminya yang bernama YAMOLAN. Perawakan Yono seperti preman jalanan. Rambutnya panjang. Baju kemeja putih polos yang sedikit acak-acakan dan celana bahan hitam.

Yono masih menatap ibunya dengan wajah sedikit kesal. Dia masih diam sambil menatapi hidangan yang ada di meja makan dengan harapan segera memakan nya, Begitu juga dengan bu Sumiati. Beliau menatap Yono sedikit melirik dengan tatapan tidak suka. Bu Sumiati sedikit menghela nafas lalu geleng kan kepala nya sambil meletakkan teko di atas meja. Kemudian menyambar gelas lalu berbalik arah dan berjalan ke arah seorang bapak-bapak rambut lurus dan tipis memakai kaos oblong warna putih juga memakai sarung bermotif garis hitam kotak - kotak perpaduan warna biru muda dan tua.

Beliau duduk di sofa yang terbuat dari kayu jati warna coklat tua yang mengkilap pekat dan beralaskan bantalan warna merah bata.di sana ada 3 macam sofa . Dua sofa yang hanya muat untuk satu orang dan satu sofa yang bisa berisi 3 orang. Sementara Beliau duduk di kursi yang hanya muat untuk dirinya saja. Beliau sedang membaca koran. wajah bapak-bapak itu terlihat seperti orang cina. Mata sipit kulit putih kecoklatan. Beliau bernama Pak Ahmad. Beliau adalah bapak tiri Yono. Suami ke dua bu Sumiati. Suami pertama bu Sumiati adalah tipe orang yang suka selingkuh. Nama suami pertamanya

bernama Yamolan.

Langkah Bu Sumiati sudah dekat dengan tempat duduk pak Ahmad. Kemudian Bu Sumiati sedikit membungkuk sambil meletakkan gelas di meja yang dekat dengan tempat pak Ahmad duduk.

" ini pak di minum air nya.." Bu sumiati meletakan nya di meja.

" makasih Sum, tuh anakmu siapin makanan biar dia gak nungguin" Jawab Pak Ahmad.

namun Bu Sumiati hanya diam ,sambil berjalan ke arah tempat duduk sofa yang panjang yang dekat dengan pak Ahmad. Matanya masih melirik ke arah Yono dengan wajah sedikit sebal dan kesal.

"Ibu tuh capek ngurus kamu yang bandel,suka berantem sama anak-anak jalanan.mau jadi apa kamu Yon? Mau jadi preman ? terus kalo sudah berurusan sama polisi, ibu yang turun tangan ? itu mau kamu?" dengan nada sedikit emosi namun datar.

" Sum, sudah sudah kasian anakmu dia lapar kasih makan … " sahut pak Ahmad sedikit menenangkan.

Yono masih diam terpaku. Seperti menahan amarahnya.

" di sekolahin bermasalah, ibu tuh cuma pengen kamu itu berguna jadi anak yang berpendidikan, biar masa depanmu itu cerah, gak kayak bapakmu yang tukang selingkuh.. moroan tangan ( suka main tangan )" sambung Bu Sumiati sedikit ngos-ngosan namun berusaha tenang.

" Sum sudahlah cukup, kasihan anakmu itu" sahut pak Ahmad.

" Anak kayak dia itu gak patut di kasihani pak, yang ada bisanya ngerepotin orang tua!" sambil melirik ke arah Yono dengan nafas tersenggal-senggal.

Pikiran Yono mulai mumet. Dia tak tahan kalau selalu di marahin, Yono langsung beranjak dari kursi tak peduli dengan kondisi sangat lapar dan bergegas pergi. namun Bu Sumiati yang melihat itu langsung menegurnya.

" Mau kemana kamu malam-malam begini,tuh kalo lapar makan dulu "

Yono yang mau berjalan ke arah pintu langkahnya jadi terhenti. lalu menatap kesal ke arah Bu Sumiati, Dia hanya diam saja. Sementara Bu Sumiati seperti berharap mendengar jawaban nya, begitu juga dengan pak Ahmad. Suasana nampak tegang. Seolah-olah Yono akan berucap kasar. Pikiran nya mumet. Dia lalu tersadar dan menghela nafas. Bu Sumiati dan pak Ahmad masih menunggu jawaban dari Yono. Namun dia tak berucap satu kata pun lalu pergi. Bu Sumiati terlihat makin kesal dan sedih dengan sikap anaknya.

" Tuh kan pak, lihat anakmu gak ada sopan santunnya sama orang tua, aku itu Ibunya yang melahirkan dia, lalu sikapnya yang kayak tadi itu menganggap aku apa? " Tanya Bu Sumiati dengan sedih.

Pak Ahmad hanya diam saja. Tidak tahu harus jawab apa. Karena baginya percuma saja beliau memberi masukkan kepada istrinya yang selalu membantah dan tidak pernah menuruti usulan nya.

Bu Sumiati yang tidak betah dengan sikap Yono terhadapnya. Lalu beliau beranjak dari kursi dan bergegas masuk ke dalam kamar. Cara Bu Sumiati menutup pintu kamarnya sangat keras. Pak Ahmad yang masih duduk disana bingung dengan sikap istri dan anak tirinya, Beliau menatap ke arah pintu yang mana tempat arah Yono pergi lalu menatap ke arah pintu kamar yang di mana tak lain tempat Bu Sumiati masuk ke dalam kamar. Wajahnya sangat bingung. Sebenarnya Pak Ahmad sudah menganggap Yono seperti anak kandung nya sendiri. Pak Ahmad menghela nafas kemudian tangannya meraih gelas berisi air yang ada di meja lalu meminumnya.

Terlihat suasana rumah menjadi sunyi , rumah yang penuh dengan kaca di setiap sudut nya, Yang juga di lapisi kayu berdasarkan

triplek. Disini terlihat bahwa Yono adalah anak dari keluarga yang berkecukupan. Berbeda dengan tetangga di sampingnya yang terlihat sangat sederhana. Dan rumah yang jarang. Di belakang rumah keluarga ini sangat luas dan di penuhi dengan pepohonan. sedangkan nampak dari depan rumah adalah akses jalan utama.

Sugihmiharta sihkaerci

Hendra_Gie2010creators' thoughts