Satu minggu pasca penangkapan kedua orang pasangan kejahatan Firman dan Anjani. Keduanya begitu kekeh tidak mau mengakui apa yang menjadi laporan kasus yang dilanyangkan oleh Felicia dan Kaisar.
Hari ini, di pagi hari yang berawan, Cia memilih untuk mendatangi sebuah area pemakaman tempat di mana mamanya disemayamkan. Cia duduk dan mencabuti rumput liar, tak banyak, hanya sedikit. Makam Ferra begitu terrawat, tentu saja Rangga yang sangat mencintai wanita inilah yang terus merawat makamnya selama dua puluh tahun lebih. Sudah lama sekali semenjak Cia tidak menginjakkan kakinya di makam sang mama.
Angin lembut pagi hari membelai wajah cantik Cia. Menerbangkan anak rambutnya. Cia menghela napas, ia mengelus pelan batu nisan bertuliskan nama Mamanya sebelum menaburkan bunga mawar merah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com