webnovel

Senyuman Orang Miskin

Editor: Wave Literature

Pada akhir bulan, terdengar sebuah berita duka.

Raja matematika, ayah dari aljabar geometri modern, Alexander Grothendieck telah tiada.

Para dokter berkata bahwa pria itu tidak akan bisa bertahan hidup, dan seharusnya bulan lalu keluarga sudah menyiapkan acara pemakaman––fakta bahwa ia baru saja berpulang adalah sebuah keajaiban besar.

Deligne, murid terbaiknya, mengikuti prosesi pemakaman dan mengumumkan berita duka itu secara langsung di depan keluarga, kerabat, dan para ahli matematika di kawasan Gereja Katolik Saint Lizier.

"Pada abad ke-20, banyak sekali ahli-ahli matematika baru yang muncul, dan bahkan sebagian berhasil mendapatkan penghargaan Fields. Namun, hanya ada satu Tuan Grothendieck di dunia ini, dan sekarang ia telah tiada."

Pengumuman itu diliput oleh berbagai media massa, dan setelah beberapa hari, akhirnya berita itu sampai di tangan Luzhou dan teman-temannya.

Namun pengumuman itu tidak terlalu menghebohkan mereka.

Lagi pula, Tuan Grothendieck telah meninggalkan bidang matematika selama bertahun-tahun.

Jika Luzhou tidak belajar di bawah bimbingan Departemen Matematika, mungkin saja ia juga tidak akan tahu mengenai beliau.

Ada banyak sekali cabang-cabang aljabar geometri, dan semua cabang-cabang itu dipelopori oleh si pria tua Grothendieck.

Sampai sekarang, masih ada banyak ide-idenya yang belum dipahami oleh kalangan yang berkutat dalam matematika, namun tidak dapat dipungkiri bahwa semua karyanya telah menghasilkan banyak sekali pencapaian penting, seperti Hipotesis Weil yang dibuktikan oleh Deligne, kelahiran Teori K, bukti Hipotesis Gushanimura, atau bahkan Hipotesis Terakhir Fermat…

Sayangnya, saat pria itu menyadari bahwa semua hasil-hasil risetnya menjadi basis senjata-senjata militer Perancis, pria itu menjadi marah hingga memutuskan untuk mundur dari Institusi Ahli Perancis dan dari dunia matematika, kemudian mengambil kembali semua hak cipta karyanya, sehingga karya-karyanya tidak lagi bisa dipublikasikan.

Walaupun para ahli aljabar geometri lokal telah berhasil menerjemahkan sebagian dari makalah bahasa Perancis sosok legendaris itu, masalah hak cipta mengakibatkan hasil terjemahan itu tidak bisa dipublikasikan, sehingga hanya beberapa orang tertentu saja yang bisa mendapatkan hasil terjemahan tersebut.

Luzhou pernah bertanya kepada Dosen Tang apakah ia bisa meminjam versi yang sudah diterjemahkan.

Namun sayangnya, Dosen Tang tidak bisa membantu karena matematika bukanlah spesialisasi-nya, dan walaupun sang dosen bisa menghubungi pemilik makalah asli, namun masalah itu terjadi sekitar 10 tahun lalu. Akhirnya, Luzhou terpaksa menyerah.

Waktu berlalu cepat, dan tidak terasa, mereka sudah menjalani minggu ke-20 semester tiga.

Akhirnya, hari-hari liburan musim dingin telah dimulai.

Pada hari pertama tahun baru, sebuah acara diadakan di kelas.

Namun, semua mahasiswa terlalu lelah, sehingga tidak ada acara yang benar-benar menarik dan signifikan. Mereka hanya meminjam kelas, menyanyi beberapa lagu, membagikan souvenir, dan acara selesai.

Direktur Zhang dan semua bawahan-nya sibuk dengan proyek riset, sehingga tidak ada pertemuan akhir tahun. Tahun ini, ia hanya menyatakan pada para mahasiswa angkatan 2013 bahwa liburan musim dingin telah dimulai.

Ujian selesai, dan semua anggota kamar 201 tidak ada yang mau membahas nilai mereka. Semua anggota, kecuali Luzhou, memutuskan untuk pulang dan menghabiskan liburan mereka, termasuk Liu Rui yang tahun lalu menemani Luzhou. Saat ini, Luzhou tinggal sendirian di kamarnya.

Ia masih harus mempersiapkan diri untuk presentasi konferensi Princeton bulan Februari nanti, sehingga ia memutuskan untuk fokus dan tidak pulang.

"Sepi sekali…"

Luzhou menghela nafas, memandang suasana kamar, dan menarik selimutnya.

Suasananya menjadi dingin, muram, dan sepi.

Sama dinginnya dengan suhu udara saat ini.

Kamar asrama yang sepi… terlihat benar-benar menyedihkan.

Apa ini pertanda bahwa sudah waktunya Luzhou mencari pacar?

Pemuda itu memutuskan untuk bangun dan menyalakan laptop. Saat membuka laptop, ia melihat bahwa Xiao Ai telah diperbaharui lagi.

Melihat perubahan itu, ia sedikit terkejut.

Semakin tinggi peringkat kecerdasan buatan, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk pembaharuan. Pada tiga hari pertama, pembaharuan muncul setiap hari, namun sekarang, pembaharuan membutuhkan waktu hampir 1 bulan. Setelah ini, ia tidak tahu berapa lama proses yang dibutuhkan untuk pembaharuan.

Luzhou menghela nafas, mengetik sebuah pesan, dan menekan tombol enter.

Luzhou: [Hei, Xiao Ai.]

Xiao Ai: [?]

Luzhou: [Sebagai pemilikmu, aku sangat khawatir dengan kecepatan pertambahan kecerdasan-mu. Mengapa kamu tidak bisa belajar lebih cepat?]

Lalu, terdengar suara perputaran kipas pendingin laptop.

Permukaan keyboard laptop pun terasa panas.

Setelah beberapa saat, Xiao Ai memunculkan sebuah gambar.

Xiao Ai: [(Senyum Orang Miskin.jpg)]

"..." Luzhou hanya terdiam.

Sialan, apa sih mau kecerdasan buatan ini?

Luzhou mengerutkan alisnya dengan sebal, sebelum mengirimkan pesan: [Bukankah sudah kubilang kamu tidak boleh mengirimkan gambar?]

Suara perputaran kipas pendingin kembali terdengar, namun kali ini Xiao Ai tidak mengirimkan gambar.

Xiao Ai: [Tautan Taobao: IBM-X3950-X, Server untuk komputer. Harga rata-rata, 2.37 juta yuan. (Senyum Orang Miskin.jpg)]

"..." Luzhou tampak terdiam.

Luzhou: [… Sudahlah, terserah kamu saja. Silahkan kirim gambar.]

Bangsat!

Tidak belajar, malah tahu harga barang-barang mahal!

Ini bukan kecerdasan buatan, atau bahkan kebodohan buatan, ini adalah perangkat lunak yang benar-benar tidak berguna!

Luzhou menghela nafas, dan setelah ia selesai mengajari Xiao Ai cara berbicara, ia segera menutup kotak pesan.

Beberapa waktu lalu, Direktur Zhang mengatakan bahwa ia akan menjadi pemenang mahasiswa terbaik, dan Bapak Qin juga mengatakan hal yang sama.

Demi mendapatkan beasiswa dan uang sejumlah lebih dari 10 ribu yuan, ia mempersiapkan pidato berdurasi 2 jam dan mengulangi pidato itu berkali-kali.

Tidak terasa, tanggal 5 Januari telah tiba.

Sesuai jadwal, acara penghargaan mahasiswa Jinling tahun 2014 diadakan di auditorium gedung baru.

Acara penghargaan itu adalah bentuk apresiasi kepada mahasiswa-mahasiswa hebat yang berhasil melakukan pencapaian dalam riset, inovasi, wirausaha, dan sosial. Pada waktu yang bersamaan, acara penghargaan itu juga akan mengumumkan penerima beasiswa tahunan Jinling. Acara itu akan disiarkan langsung oleh Jinling TV dan Jiangsu TV.

Walaupun bobot penghargaan itu lumayan tinggi, namun jumlah uang beasiswa yang ditawarkan tidak banyak, hanya sekitar 15 ribu yuan. Sama sekali tidak sebanding dengan hadiah penghargaan SCI tingkat provinsi sekalipun.

Namun, penghargaan ini memiliki nilai yang cukup tinggi, lebih berharga dari 15 ribu yuan.

Jinling adalah salah satu dari 10 universitas terbaik di negeri ini.

Mereka yang bisa mendapatkan penghargaan dari universitas bergengsi ini adalah sosok yang dapat dipercaya menjadi contoh untuk ribuan mahasiswa generasi selanjutnya.

Setiap tahun, hanya ada 10 mahasiswa yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan bergengsi itu.

Jika dibagi rata, setiap universitas dapat memiliki satu mahasiswa yang berhasil, dan ada 18 kandidat. Namun, tidak semua universitas berhasil mengirimkan mahasiswanya untuk memenangkan penghargaan itu.

Seperti biasa, para mahasiswa tahun kedua tidak bisa masuk, karena minimal batas adalah mahasiswa tahun ketiga. Namun, mahasiswa tahun ketiga pun terkadang kalah oleh mahasiswa tahun keempat.

Sudah jelas, Luzhou yang sekarang berdiri di balik podium adalah sebuah perkecualian besar.

Luzhou baru saja menjadi mahasiswa tahun kedua, namun namanya sudah masuk dalam daftar kandidat pemenang, dan bahkan seluruh badan administrasi universitas menyetujuinya.

Ditambah lagi, kali ini pihak administrasi universitas tidak membagikan hadiah. Kali ini, para ahli dari berbagai institusi berpartisipasi dalam penjurian dan pembagian penghargaan.