Rizky sengaja diam dan membiarkan Kania meluapkan amarahnya. Yang ia pahami saat ini adalah, Kania merasa sendiri dan tak ditemani oleh Rizky lagi. Padahal, selama ini ia tak merasa memperlakukannya seperti itu. Justru, Kania lah yang menjauh. Setiap kali ia mau melibatkan Kania dalam urusannya, Gadis itu selalu menghindar. Di sisi lain, ia juga tak mau kalau Kania tau masalah keluarganya. Bukan hanya Kania, ia tak mau siapa pun tau tentang masalahnya. Hanya saja, Dinda sudah terlanjur tau sendiri dan tak mungkin juga ia berbohong.
"Kamu dengerin aku nggak, sih?! Kok, diem aja?!" tanya Kania dengan kedua bola mata yang membulat.
"Aku denger setiap perkataan kamu. Aku hanya nunggu waktu yang tepat untuk bicara. Kalau masih ada yang ingin kamu bicarakan, silahkan aja. Jadi, aku nggak motong pembicaraan kamu kaya tadi," ujar Rizky.
"Udah selesai," jawab Kania ketus.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com