webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
201 Chs

Percaya atau tidak?

Klotak .... Klotak ....

Suara hak sepatu dengan tinggi sepuluh sentimeter yang dikenakan Fera melangkah pelan masuk ke lobi kantor suaminya.

Meskipun sedikit malu, Fera memberanikan diri untuk bertemu Daffa dengan penampilan terbarunya dengan langkah tegas. Beberapa pasang mata memandang Fera hingga lupa mengedipkan mata. Mereka lupa, yang datang ini ialah istri pimpinan bos mereka sendri.

"B-Bu Fera, tumben jam segini datang ke kantor, mau saya suruh OB untuk bikinin teh?" sambut salah satu security.

"Nggak usah, Pak. Terima kasih. Saya mau ke ruangan Pak Daffa dulu. Nanti, kalau saya butuh apa-apa, saya telepon, ya?" jawab Fera.

"Oh, baik kalau begitu, Bu."

Fera lantas melanjutkan langkahnya.

"Buseeeet! Ada acara apaan, nih? Kok keliatannya menor begini?" ledek Farhan terkejut melihat penampilan baru Fera.

"Ih, Farhan! Bikin malu di depan karyawan lain aja! Jangan teriak-teriak, bisa?!" pungkas Fera kesal.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com