Klotak .... Klotak ....
Suara hak sepatu dengan tinggi sepuluh sentimeter yang dikenakan Fera melangkah pelan masuk ke lobi kantor suaminya.
Meskipun sedikit malu, Fera memberanikan diri untuk bertemu Daffa dengan penampilan terbarunya dengan langkah tegas. Beberapa pasang mata memandang Fera hingga lupa mengedipkan mata. Mereka lupa, yang datang ini ialah istri pimpinan bos mereka sendri.
"B-Bu Fera, tumben jam segini datang ke kantor, mau saya suruh OB untuk bikinin teh?" sambut salah satu security.
"Nggak usah, Pak. Terima kasih. Saya mau ke ruangan Pak Daffa dulu. Nanti, kalau saya butuh apa-apa, saya telepon, ya?" jawab Fera.
"Oh, baik kalau begitu, Bu."
Fera lantas melanjutkan langkahnya.
"Buseeeet! Ada acara apaan, nih? Kok keliatannya menor begini?" ledek Farhan terkejut melihat penampilan baru Fera.
"Ih, Farhan! Bikin malu di depan karyawan lain aja! Jangan teriak-teriak, bisa?!" pungkas Fera kesal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com