Satu hari sebelum keberangkatannya ke tempat rehabilitasi, Brama memutuskan untul bertemu dengan Adi. Ia memberi sebuah pesan yang kelak harus disampaikan pada Sheila.
"Gue harap, lo kasih pesan ini ke Sheila. Gue nggak akan lama, semoga gue bisa sembuh dengan cepat."
Adi yang berada di depannya hanya menghela napas ringan. Ia kini tahu seberapa besar cinta Brama untuk Sheila.
"Gue nggak janji. Tapi gue bakal usahain supaya Sheila tau seberapa besar cinta lo ke dia."
Brama kembali tersenyum, ia menyentuh bahu kanan Adi dengan tangan kanannya. "Makasih, Di. Gue pamit dulu."
Adi mengangguk dan Brama pergi untuk menyembuhkan kelainan dari dalam dirinya.
"She, harus pake cara apa lagi supaya gue bisa nemuin lo? Gue kangen sama lo. Tapi, tiap gue telpon lo gak pernah angkat. Semoga lo baik-baik aja di sana."
***
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com