webnovel

SEMVAK BERENDA

Urbano
En Curso · 2K Visitas
  • 7 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • N/A
    APOYOS
Resumen

Seorang pria dibuat kocar-kacir oleh Ibunya ketika tanpa sengaja menemukan semvak di atas ranjang. Bukan semvak pria, tapi wanita dengan noda merah di tengahnya. Tak mau mendengar alasan apapun, Sang Ibu meminta pria itu membawa pemilik semvak tersebut ke hadapannya secepat mungkin. Jika tidak, resikonya akan dihapus dari Kartu Keluarga.

Chapter 1Boneka Santet

"Aku bukan bonekamu

Bisa kausuruh-suruh

Dengan seenak maumu

Aku bukan bonekamu

Bisa kaurayu-rayu

Kalau kau bosan, pergi, dan menghilang

Aku bukan boneka boneka boneka

Aku bukan boneka boneka boneka …."

Terdengar lantunan lagu dinyanyikan oleh suara yang tak ada bagus-bagusnya. Dari kejauhan terlihat tubuh tinggi dan besar si penyanyi nampak berlenggak-lenggok tak jelas di teras belakang. Seorang pria lain dengan postur tubuh persis seperti penyanyi itu terlihat berkacah pinggang dengan kepala menggelang melihat dari balik jendela.

"Kagak ada waras-warasnya itu anak!" gumamnya heran dan tak berkedip dengan apa yang dia saksikan setiap akhir pekan serta merusak pandangannya.

Di belakang pria itu tengah berdiri seorang wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang tak muda lagi. Dia nampak tersenyum melihat di mana suara nyanyian belum ada tanda-tanda berhenti dan mendaratkan tangannya di bahu pria itu.

"Gitu-gitu adikmu, Nak!" ucapnya lembut tepat di samping telinga yang sejak tadi sakit mendengar nyanyian aneh adiknya.

"Itu masalahnya, Ma. Kok bisa Evan punya adik macam begitu. Badan berotot tapi nyanyi lagu begituan. Kagak ada keren-kerennya sama sekali. Malu sama perut kotak-kotak yang nempel!" jawabnya gemas menimpali perkataan wanita yang dipanggilnya Mama.

"Hahaha … kebetulan lagu itu sedang trending. Mama juga suka nyanyiin saat karaoke dengan Papa," sahut sang Mama yang mengulas senyum.

"Astagaaaaaaa … sepertinya yang waras Evan seorang di rumah ini!" ujarnya sambil tepuk jidat dan menatap kaget pada ibunya. Terdengar suara tawa cukup kuat dari ibunya melihat reaksi Evan yang semakin bingung dengan kelakuan keluarganya dan melangkah pergi.

"Eh, mau ke mana, Kak?" panggilnya yang ditinggalkan begitu saja oleh Evan saat sedang tertawa.

"Mau matiin konser koslet sebelum Evan muntah-muntah!" jawabnya kencang dan secepat kilat menuju sosok yang sedang berjoget tak jelas di teras belakang.

Sang ibu tercengang dan seketika tawanya terhenti. Dia melepas cangkir yang sedang dia pegang ke nakas dan ikut menyusul apa yang akan dilakukan oleh anaknya yang sebentar lagi akan muntah.

"Aku bukan boneka boneka boneka. Aku bukan boneka boneka boneka," suara pria yang tengah bergoyang mengulang nyanyiannya dan semakin kencang.

"IYA, KAMU BONEKA SANTET!" Teriakan kuat terdengar dan menghentikan nyanyian merdu pria itu yang langsung membalikkan tubuh menghadap arah datangnya suara.

Evan berdiri menjulang di hadapannya dengan kedua tangan dilipat di depan dada. Pria yang sedang bernyanyi nampak terkekeh melihat siapa yang baru saja berteriak padanya dan kembali bergoyang dengan wajah tanpa dosa.

"Evan kayak boneka boneka boneka. Evan kayak boneka boneka boneka …," lanjut pria itu bernyanyi dan mengganti lirik lagu sambil berputar mengelilingi Evan yang melotot tak percaya.

"BERISIIIIIIIIIIIK!" teriaknya kencang dengan urat leher yang begitu terlihat di balik kulit leher putih dengan jakun kecil yang turun naik menahan kesal.

"HAHAHAHA …." Terdengar tawa terbahak dari pria yang baru saja bernyanyi dan tanpa segan bergelayut di pundak Evan seraya memeluknya erat.

"Marah-marah mulu, sih, Kak. Lagi datang bulan, ya? Awas tembus ke semvak satu jutamu!" gumam pria itu yang justru meledeknya.

Dia menghela nafas panjang. Dia sudah hafal dengan sifat pria yang menyebalkan dan tengah memeluknya dari belakang tanpa rasa bersalah telah merusak indra pendengaran orang lain dengan suara yang bagai kaleng rombeng dan karatan.

'Plakk'

Pukulan mendarat sempurna di kepala pria tersebut yang langsung melepas pelukannya dan memegang kepala karena mendapat pukulan dari pria yang dipanggilnya kakak.

"Ish, kepalaku bagian paling suci di tubuh manusia, Kak. Bayar fitrah tiap tahun!" cicitnya sambil mengelus kepalanya beberapa kali dengan wajah cemberut.

"Besok tak usah bayar fitrah kalau masih koslet begitu!" jawab Evan acuh dan menarik kursi yang ada tak jauh dari posisi mereka.

"Sadisnya dirimu pada diriku yang tampan ini, Kak," gumamnya pelan dan ikut duduk saling berhadapan.

"Percuma tampan kalau begok!" kata Evan lagi dan semakin menghinanya. Mendengar hinaan sang kakak, matanya membulat dan berujar.

"Aku gak begok, Kak, hanya tiap weekend saja begoknya," timpalnya memasang wajah menyebalkan. Dari dalam rumah, sang ibu datang menghampiri membawa minuman di nampan beserta camilan pisang goreng kesukaan mereka.

"Sudah, Evan. Adikmu memang begitu. Jangan kamu ladeni karena bisa darah tinggi. Kamu juga Ethan, suka sekali meledek Kakakmu. Kalian itu kembar dan saling melengkapi satu sama lain," terang wanita itu menasihati keduanya yang sering adu mulut dan berbeda perangai.

"Ish, Mama Pupe memang paling uhuy. Ethan cinta dan gak nyesel sudah terlahir jadi anak Mama yang lebih ganteng dari Kak Evan!" ocehnya memuji sang ibu dan membuat mata Evan kembali melotot.

"Gantengan aku keles!" kata Evan tak terima.

"Gantengan aku loh kata ciwi-ciwi. Sama adik tolong mengalah dong, Kak!" cicit Ethan tak mau kalah.

"Gantengan akulah. Fansnya banyak dan ngampar," balas Evan tak mau kalah dan membuat mata Ethan melotot balas.

"Orang kata gantengan aku," kata Ethan yakin.

"Gantengan aku!" balas Evan.

"Aku!"

"Aku!"

Pupe terdiam dengan raut bingung harus berbuat apa. Dia menarik nafas panjang dan memejamkan mata dengan erat. Perlahan matanya terbuka dan menatap kedua putra kembarnya masih adu mulut tanpa ada yang mau mengalah.

"MAMA BACOK KALIAN BERDUA KALAU MASIH BERTENGKAR!" teriak Pupe yang lelah dengan pertengkaran hal sama dan terus berulang.

E'E bersaudara bergeming. Mereka seketika bungkam tatkala sang ibu mulai mengeluarkan suara emasnya yang menggelegar di penjuru rumah. Di ruang kerja, sang kepala keluarga yang sedang sibuk membaca laporan perusahaan sontak kaget mendengar suara lonceng tanda bahaya yang baru saja terdengar. Secepat kilat dia bangun dari duduknya tanpa mematikan komputer dan bergegas menuju dari mana asal suara itu.

"Pasti dua bocah itu bikin gara-gara lagi," dumalnya dengan langkah sedikit tergesa.

Di teras belakang, suasana gaduh tadi telah berubah hening. Kedua pria yang mengaku paling ganteng nampak saling melirik dalam diam dan tak berani buka suara, hingga sang kepala keluarga tiba di sana.

"Ada apa, Ma? Kok suara emas Mama sampai membuat semvak Papa bergetar?" oceh pria itu asal yang tak lain adalah Michael Miller.

Ya, mereka adalah keluarga Miller. Keluarga yang terbentuk dari pasangan saling cinta antara Michael Miller dan Pupe Mayang Sari. Mereka dikarunia dua anak kembar pria identik dengan nama Evan Alexander Miller dan Ethan Alexander Miller. Mereka dijuluki dengan Duo EE oleh teman-temannya sejak SMP dan melekat hingga sekarang. Bahkan, mereka berdua mengabadikan julukan tersebut menjadi nama anak perusahaan dari Eduro Group yang mereka bentuk dan bernama EE Property Corp. Aneh bukan? Begitulah faktanya. Meskipun sering bertengkar, keduanya saling menyayangi satu sama lain dan bersyukur karena tak pernah mencintai wanita yang sama.

También te puede interesar

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Urbano
Sin suficientes valoraciones
1016 Chs

Sisa Hidupku Adalah Untukmu

Yu Yuehan adalah seorang presiden direktur yang kaya, sempurna, dan tidak mudah didekati seperti orang kaya pada umumnya - pria terkaya di Kota H; tapi suatu hari, seorang bocah perempuan tiba-tiba muncul dalam hidupnya sebagai putrinya! Walaupun pria itu cukup yakin dirinya tidak pernah menyentuh wanita sebelumnya, hasil tes DNA memastikan bahwa bocah itu adalah anaknya! Segera ia menjadi seorang 'papi' yang baik bagi bocah mungil itu, Xiao Liuliu. Dua tahun kemudian, untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, Xiao Liuliu menjadi sangat menyukai seorang perawat yang sedang dalam masa percobaan, Nian Xiaomu, yang dipekerjakan untuk merawat Xiao Liuliu. Nian Xiaomu memiliki kepribadian yang kuat dan tidak membiarkan siapa pun merundungnya. Terus-menerus khawatir jika ada yang akan mencelakai putrinya, Yu Yuehan selalu mengawasi Nian Xiaomu. Namun, putrinya yang terlihat baik dan manis di luar, diam-diam mempunyai rencana untuk ayahnya .... Waktu berlalu, Nian Xiaomu menunjukkan sisi yang memikat sedikit demi sedikit; dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Yu Yuehan tertarik pada wanita misterius ini .... Kata Kunci: Putri yang Misterius, Putri yang Manis, Tidak Mudah Didekati, Wanita Kuat Adegan yang manis: “Papi, Papi sangat tampan!” pipi Xiao Liuliu memerah. “Papi, aku mau digendong!” Xiao Liuliu merengek. “Papi, aku mau adik perempuan! Ayo cepat buat bersama Mami.” “Papi ....” Yu Yuehan berkata dengan ekspresi datar, "Aku tidak pernah tidur dengan wanita mana pun! Bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak perempuan!?" “Apa Mami tidur dengan Papi tanpa Papi sadari?” Yu Yuehan: "…"

Stupa Demon · Urbano
4.8
1546 Chs

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
¡Guau! ¡Si dejas tu reseña ahora mismo, sería la primera!

APOYOS