5 Elea

"Hahahhahahahhaha ups gak sengajaa hahahha..."

Yap, ada seorang perempuan yang sengaja mengguyur minumannya ke badanku, satu kantin langsung menertawakanku, ya inilah aku, nasib si miskin juga buruk rupa.

Aku selalu mendapat perlakuan tidak baik di sekolah, tapi hal itulah yang membuatku semangat belajar untuk masa depanku.

"Eh lo itu gak pantes sekolah disini!! Dasar anak pemulung." Berlari menuju toilet dan aku harus membersihkan seragamku.

Dikelas..

"Kamu dari mana? Ini tu sudah masuk, untung gurunya belum dateng." Ucap Elea kesal

"Tadi kamu kemana sih El, katanya pesan makanan kok gak ada?" Tanyaku pada Elea.

"Hehe maaf, tadi aku kebelet trus ketoilet deh, saat aku kembali ke kantin kok semua orang pada ketawa trus kamu kok gak ada, yaudah aku langsung ke kelas aja, aku kira kamu udah di kelas, ternyata gak ada, bentar bentar.. Kok kamu basah kayak gini? Jangan jangan..."

Cerocos Elea.

"Udah gapapa kok, gurunya dateng tuh."

Sepulang sekolah, tiba tiba aku kepikiran, dulu ada orang yang mengaku sebagai orang tua kandungku, sekarang mereka dimana? Apa mereka benar? akupun juga tidak pernah bertanya pada mama, mengingat kondisi keluarga yang begitu rumit, makan saja susah, tapi kali ini aku berfikir bahwa aku harus bertanya, aku ingin semuanya jelas, tapi akupun juga ragu.

Sampai dirumah aku lihat mama belum pulang mencari sampah, jadi aku harus menunggu mama pulang, sembari menunggu aku ingin ketepi danau, mungkin ini masih sore dan bulan juga belum kelihatan.

"Waktu pertama kali..

Ku lihat dirimu hadir..

Rasa hati ini inginkan dirimu...

Hati tenang mendengar...

Suara indah menyapa...

Geloranya hati ini tak ku sangka....

Rasa ini tak tertahan...

Hati ini... Slalu untukmu...

Terimalah lagu ini...

Dari orang biasa...

Tapi cintaku padamu luar biasa...

Aku tak punya bunga...

Aku tak punya harta...

Yang kupunya hanyalah hati yang setia tulus padamu...

Yang kupu."

Prok prok prokk....

"Suara kamu bagus banget, pasti kalo kamu ikut lomba pasti menang.."

Elea memergokiku sedang bernyanyi ditepi danau, ditemani senja dan bayangan di air danau, membuatku terlarut dalam nyanyian, sambil memeluk boneka bulan.

"Apaan sih El, aku cuma hobi aja nyanyi, kamu kok tau aku ada disini?" Tanyaku pada Elea.

"Tadi aku kerumah kamu, kamunya gak ada, trus aku lihat ada jalan disamping rumah kamu, aku kira jalan tikus gitu, eh taunya jalan kesini, ternyata juga ada kamu lagi nyanyi disini."

"Oooh gitu.. Aku itu sebenernya nunggu mama pulang, tapi sore begini mama belum pulang, pengen ngomong sesuatu sama mama." Curhat ku pada Elea.

"Ngomong apa emangnya kalo boleh tahu?" Tanya Elea penasaran.

"Jadi dulu waktu aku kecil, aku pulang dari mulung, trus aku denger didepan rumah ada orang bicara, orang asing sih aku gak kenal, trus orang itu di tanya sama tetangga aku anda siapa? gitu, trus dia jawab katanya dia orang tua kandung aku, selama ini, aku gak berani tanya ke mama, aku selalu ragu, tapi kali ini aku pengen tau kejelasannya, apa bener aku anak adopsi?" Kataku panjang lebar kepada Elea.

"Kalo menurutku sih kayaknya jangan dulu deh Al, mungkin Mama kamu punya rencana lain gitu." Pendapat Elea.

"Rencana apa?" Tanya ku

"Yaaa rencana akan diberitahu nanti kalo waktunya udah tepat, Mama kamu mungkin sayang sama kamu."

"Mungkin iya, tapi sangat mengganjal rasanya kalo nggak aku tanyakan." Keluhku.

"Emang iya, tapi tunggu dulu aja Al, tunggu waktu yang tepat, Mama kamu capek lo, nanti kalo emosi?"

"Iya sih."

"Oh iya btw aku nyariin kamu mau ngasih tahu kalo sekolah kita itu ngadain lomba unjuk bakat, nah setiap anak wajib ikut, aku pengen nanya ke kamu, kamu mau nampilin apa?" Tanya Elea

"Kapan acaranya?"

"Masih satu minggu lagi sih, kok kamu gak tahu?"

"Elea, aku kan gak punya HP, jadi aku gak tahu informasi mengenai sekolah."

Mungkin Elea lupa jika aku tidak mempunyai cukup uang untuk membeli telephone seluler.

"Ya ampuuunnn aku lupa... Gimana sih aku." Jawab Elea sambil menepuk dahinya.

"Bakat kamu apa emangnya El?" Tanyaku.

"Aku gak tahu, aku bingung."

"Kamu suka nya apa?" Tanyaku

"Aku suka bela diri, apa lagi karate, hiyak hiyak, tendang, setiap hari jum'at, aku selalu berlatih karate sama kakak aku." Jelas Elea sambil memperagakan.

"Nah itu aja. Kan gak semua bisa, sekarang aku yang bingung harus nampilin apa."

"Kan kamu bisa nyanyi Aleshaaa, itu ajaaa, kamu tinggal berlatih dan berdandan rapi!!."

"Dandan???" Tanyaku kaget.

"Iya.. Penyanyi itu kan harus cantik, dan kamu juga cantik, lalu apa lagi? Tinggal moles doang kan? Gini aja kamu besok pulang sekolah kerumah aku!"

"Ngapain?" Tanyaku.

"Udah lah nurut aja napa sih!! Yaudah aku pulang dulu yaaa... Byeeee..."

Aku pulang sambil memikirkan hal tadi, apa aku memang harus nunggu waktu yang tepat buat tanya ke mama? Yaudah deh, tunggu waktu yang tepat aja!!

Esok harinya, aku kesekolah seperti biasa, rambut dikucir, dan sepatu yang sudah sedikit sobek.

"Haiii Aleshaaa... Pagii." Gemontang suara Alesha saat berjalan menuju kelas.

"Pagi Eleaaa, bisa nggak nggak usah teriak?" Kataku kesal

"Hehe.. Maaf ..Oiya nanti jadi kan?" Tanya Elea memastikan.

"Jadi kemana?" Tanya ku kebingungan.

"Kerumahku."

"Emmm jadi, tapi.."

"Tenang, nanti pulangnya aku antar kok."

"Hehe makasih banyak Elea."

"Dah lah gak usah makasih makasih gitu, bentar lagi masuk."

Sepulang sekolah..

avataravatar
Siguiente capítulo