webnovel

Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren

Hasan adalah putra dari keluarga yang berlatarbelakang alumni pesantren, dia seorang yang berkepribadian ulet dalam memegang pendapat yang menjadi keyakinan dan keinginannya. Paras wajah Hasan pun terbilang dapat menarik simpati orang lain terutama para gadis, sikap tanggung jawab, rendah hati menghiasi diri, sehingga tidak sedikit wanita yang jatuh hati padanya, seperti misalnya Aurel (kekasih terakhir Hasan di masa bangku MTs) dia tak kalah cantik dengan gadis lainnya, Bunga Desa mungkin sebutan yang pantas baginya. Akan tetapi, Orang tua Hasan mempunyai keinginan yang kuat yaitu jika Hasan nanti selesai pendidikan MTsnya akan di masukkan pesantren, agar mempunyai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti sebagai lulusan pesantren menginginkan anak-anaknya juga bisa meneruskan perjuangan Orang tuanya, Inilah sikap kegigihan Ayahnya dalam mendidik Anaknya. Di sinilah Izan teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan, motivasi dan nasihat bijak pada Hasan agar mengikuti keinginan Orang tuanya. Bagaimana kisahnya? Akankah Hasan mengikuti keinginan Orang Tuanya? Bagaimana nasib Aurel? lalu Motivasi, Dukungan dan Nasihat Apa yang digunakan Izan dalam meluluhkan hati Hasan? ikuti keseruan kisahnya hanya di sini. "Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren"

Alhadi240891 · Historia
Sin suficientes valoraciones
184 Chs

Indra Ke 6 Part 2

Malam itu para santri sedang sibuk dengan aktifitasnya sendiri-sendiri tidak tahu kenapa Kang Hasan menjadi lebih dewasa dan bijak, melihat kedua matanya terpancar ketenangan, dan kewibawaan.

Kang Muhtarom yang mengetahui hal itu selalu bertanya-tanya apa yang membuatnya dia berbeda setelah kejadian tersebut.

Dia juga sudah tidak merasakan rasa sakit, Kang Muhtarom diam-diam masih penasaran mencari hal tersebut, dengan menatap tajam kedua matanya saat dia tidak sadar akan hal itu.

"Saya heran apa sih yang membuatnya dia berbeda, energi yang keluar dari dirinya seperti tidak bisa dibendung lagi, diriku dibuatnya kalang kabut, hmm ... biasanya kalau saya dekat dengannya tidak ketarik seperti ini, tapi ini seperti menguras tenagaku," tanya Kang Muhtarom di dalam hatinya sendiri.

Kang Hasan yang mengetahui hal itu, dia pura-pura tidak mengetahui hanya tersenyum pada kang Muhtarom.

"Kang Haris, saya suruh mau!" sapa Kang Hasan padanya untuk mengecoh pandangan kang Muhtarom padanya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com