Yura memejamkan mata dan bersandar di kursi di ruang tunggu. Kepalanya terasa sangat pusing, mungkin karena terkena guyuran air hujan tadi.
"No. 233, Nona Yura!" tiba-tiba suara perawat memanggil namanya. Yura membuka dengan kesusahan dan segera menuju ke ruangan Dokter Akbar. Setelah mengetuk pintu, Yura masuk dan menutup pintu ruangan itu, "Halo, Dokter Akbar."
"Halo Yura. Kamu sendirian? Kenapa ayahmu tidak ikut denganmu hari ini?" tanya Dokter Akbar yang melihat Yura datang sendiri.
Yura tiba-tiba teringat bahwa ayahnya selalu menemani dirinya ke rumah sakit sebelumnya, tapi sekarang dia harus pergi sendiri karena tidak ingin berurusan dengan ayah dan ibu tirinya itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com