akhirnya aku cari pinjaman telur ke bibi yang memang bersebelahan dengan rumah ku, aku berjanji nanti siang aku ganti ( padahal aku gak tau ganti pake apa, wong mau beli gak ada uang).
untung nya ada.
cukup nasi dan telur acak. semoga saja hari ini Allah sedang kasih sisi baik dia yang keluar, supaya dia gak marah lagi. dan gak maki – maki tuh nasi yang cuma sama telur.
dengan berbekal nasi dan telur acak – acak, tanpa sepeser uang pun, ia berangkat tanpa mengucapkan kata – kata. tanpa mencium kening ku. boro – boro mencium ngeliat ajah enggak. sambil muka masih manyun dia berangkat. seperti biasa aku pun membalas muka manyunnya. ( kata syetan kena deh loh ).
ingin marah rasanya tapi tak ada gunanya, marah juga orangnya gak tau.
yang ada umpatan – umpatan yang gak jelas deh dalam hati ku.
tapi pagi ini jujur pagi yang sakit, sakit karena apa yang aku bayang kan semalam tak sesuai dengan kenyataan hari ini.
aku MENANGIS
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com