Arunika memutuskan untuk pulang bersama Farah, yang memang kebetulan kompleks mereka bersebelahan.
Farah sejak tadi sibuk dengan notebook didepannya, layar benda yang mirip seperti laptop itu terus menyala memperlihatkan semua hal yang memang sedang Farah lihat.
Seperti sebuah pekerjaan dari perusahaan? Karena memang selama ini Arunika tidak mengenal baik Farah. Bahkan, dirinya juga tidak banyak bertanya tentang kehidupan Farah yang menurutnya sangat privasi itu, selama mereka dekat beberapa bulan ini.
Semua teman-teman kelas juga tidak mengenal banyak tentang Farah.
"Akhirnya.." gumam Farah, gadis itu menghela nafas setelah menshut down notebook miliknya dan menghela nafas, Arunika tersadar dari lamunannya karena perkataan Farah masuk kedalam indra pendengarannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com