webnovel

REACHREAM

Ayesha_Mayradita · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
6 Chs

Bab 3

Sudah 1 minggu semenjak mereka tiba dikorea dan bertemu dengan lee sooman PDnim. Apa yang dikatakan oleh lee sooman dapat dimengerti oleh mereka. Dalam 1 minggu hanya akan latihan 2 hari dihari senin dan jumat. Dan 4 hari digunakan untuk belajar bahasa korea. Mereka masih baru dan juga mereka memiliki kendala yaitu bahasa. Jadi wajar jika waktu latihan mereka hanya sedikit.

Seperti hari ini tampak mereka yang sedang bersantai diruang tengah dorm. Mereka belum memulai latihan untuk sekarang-sekarang ini. Mereka akan latihan setelah 3 minggu berada disini. Dan jadwal kosong mereka akan digunakan untuk belajar bahasa korea.

"Kak sabila. Ayo kita sudah ditunggu oleh mrs kim." Sabila menoleh dan menatap zahra yang memanggilnya.

"Aa baiklah." Ucap sabila lalu menyusul mereka. Ayra menatap sabila yang masih memasang wajah murung.

"Eonnie. Gwaenchanayo?" (Kakak. Apa kau baik-baik saja) tanya ayra dalam bahasa korea. Ya mereka sudah membiasakan diri untuk berbicara bahasa korea.

"Aah aku baik-baik saja. Tidak usah khawatir." Sabila juga menjawab dengan bahasa korea. Ayra mengangguk paham. Mereka pun keluar dari dorm dan menuju mobil VAN untuk mengantarkan mereka ke tempat Mrs kim itu.

"Aa paman. Apakah besok kita bisa berkeliling?" Dina bertanya dengan mata berbinar. Sung ii menoleh dan tertawa kecil.

"Sepertinya kemampuanmu dalam berbahasa sungguh baik. Kau sudah mulai menguasainya eh?" Dina yang dipuji seperti itu pun tersipu.

"Aa aku hanya bisa sedikit." Cicitnya pelan karena malu. Ayra yang mendengar dina berkata dengan nada seperti itu pun tertawa kencang yang kemudian disusul member lain yang ikut tertawa melihat tingkah polos dina.

"Aigooo kiyowooo." Ujar ayra sambil mencubit gemas pipi dina. Dina menyengir lucu.

"Jangan menggodaku eonnie." Rajuknya pada ayra. Ayra tersenyum hangat sambil mengelus pelan rambut dongsaengnya itu.

"Arasseo...arasseo. aku tidak akan menganggumu lagi." (Baiklah-baiklah. Aku tidak akan menganggumu lagi) ujar ayra lembut. Sabila yang tadinya murung kembali ceria karena ulah teman-temannya.

"Anak-anak. Sepertinya kita harus ke SM Ent dan juga jadwal belajar kalian hari ini harus dibatalkan." Jelas sung ii yang baru saja mendapat pesan dari sekretaris lee sooman PDnim. Ayra membulatkan matanya terkejut. Apakah mereka membuat masalah? Fikirnya.

"Aano...paman apakah kami membuat masalah?" Tanya ayra dengan nada gelisah dan mata yang sudah berair. Sung ii menatap ayra lalu tertawa.

"Hahaha. Kalian benar-benar anak yang polos." Sung ii berujar sambil terkekeh

"Kalian tidak membuat masalah. Tapi hari ini eunhyuk dan leeteuk ada di perusahaan,jadi katanya kalian harus bertemu mereka." Lanjut sung ii membuat gadis-gadis itu menghela nafas lega.

"Baiklah paman,kami mengerti." Ujar ara. Sung ii tersenyum lalu menoleh pada supir dan mengatakan agar putar arah dan menuju gedung SM Ent.

🍁

Sesampainya digedung ayra dan yang lainnya langsung turun dari mobil. Namun baru beberapa meter dirinya berjalan tiba-tiba dirinya hampir jatuh karena tali sepatunya tersangkut. Ayra pun berhenti untuk mengikatkan kembali tali sepatunya. Sabila yang memang posisinya tidak jauh dari ayra pun sadar bahwa gadis itu tertinggal.

"Ay. Kenapa?" Tanyanya. Ayra menunjuk tali sepatunya yang membuat sabila langsung paham.

"Ya udah. Cepet kamu ikat lagi." Ujarnya yang dibalas dengusan oleh ayra. Emang sedari tadi apa yang dia lakukan batin ayra. Saat sudah selesai ayra pun menyusul sabila yang berdiri 4 langkah didepannya.

"Udah?" Tanyanya yang dibalas anggukkan oleh ayra. Sabila pun mengangguk lalu menarik tangan ayra untuk berjalan bersama. Tapi belum jauh mereka berjalan sabila sudah berhenti dan menatap ayra dengan mata membulat lucu. Hei mata dia itu sudah bulat dan sekarang bertambah bulat karena dirinya melotot.

"Ada apa?" Tanya ayra. Sabila nampak panik saat ingin mengucapkannya.

"A..a..ay...kita ketinggalan. Kita mau kemana ini?" Ayra menatap sabila serius saat mendengar ucapan dari eonnie nya itu.

"Kakak benar. Ya sudah lebih baik kita masuk dulu. Nanti saat didalam kita bisa menelfon ara." Ujar ayra pada sabila. Sabila pun mengangguk paham lalu menarik tangan ayra untuk segera kedalam.

Didalam ayra langsung menelfon ara. Didetik ke 34 barulah ara menjawab.

"Ay kamu dimana?" Bukannya ayra yang bertanya ara sudah menyambar duluan. Aa sepertinya mereka baru sadar jika ada yang tertinggal.

"Aku masih dibawah ra. Tapi bingung mau kemana. Ini jalannya bikin pusing,aku sama kak sabil juga lupa jalan." Jelas ayra. Ara menghela nafas kesal.

"Makanya kalau ingin berhenti itu ngomong dulu sama paman sung ii kalau enggak pada kita-kita." Gerutunya kesal yang membuat ayra malah terkekeh. Hei benar-benar tidak sopan leader kita yang satu ini dimarahi malah tertawa.

"Ya udah maaf-maaf aku gak bakal ngulangin lagi." Ujar ayra sambil terkekeh. Hei sudah dipastikan ara makin mengomel.

"Minta maaf itu yang serius bukan malah sambil ketawa." Kan benar ara lagi-lagi malah mengomel.

"Iya raaa. Udahlah cepat jemput. Kalau enggak kamu kasih tahu kalian lagi dimana. Biar nanti aku tanya orang dimana letak ruangannya." Jelas ayra. Ara pun memberitahukan keberadaan mereka sekarang. Ruang latihan super junior,bahkan dalam mimpi pun ayra tidak berani membayangkan akan bertemu dengan idolanya. Tapi,sekarang mereka malah menjadi satu agensi. Mereka pun bergegas mencari lift dan memencet tombol angka 12,yap benar super junior menempati lantai 12. Dan kalau tidak salah ada 1 atau 2 kelompok lagi yang menempati lantai itu.

'Ting' sesampainya dilantai 12 ayra dan sabila langsung keluar dari lift.

"Mau kemana ay kita habis ini?" Tanya sabila. Ayra menoleh lalu mengeluarkan cengirannya.

"Aku tidak tahu." Terangnya singkat disertai cengiran khasnya yang membuat sabila ingin sekali menjitak kepala dongsaeng kesayangannya ini.

"Kamu ini ya!" Seru sabila kesal. Ayra pun tertawa kencang.

"Permisi." Tawa ayra terhenti saat dari belakangnya ada yang berucap pelan. Dia dengan hati-hati menoleh dan teriak terkejut saat melihat sesosok pria tinggi dengan pakaian serba hitam,bahkan maskernya pun hitam.

"Uwaaaaa eommaaaaa ada setan." Tanpa sadar ayra malah merengek menggunakan bahasa korea. Yang dimana membuat pria tadi menatapnya aneh. 'Sepertinya dia orang asing' batin pria itu.

"Hei! Apa kau sasaeng fans?" Tanya pria itu pada ayra yang masih menutup matanya. Ayra mendongak kemudia menatap mata pria tersebut dengan bibir yang mengerucut dan mata yang sembab,benar-benar seperti anak kecil. Jangan tanya bagaimana ekspresi sabila sekarang. Karena saat ini dia hanya menatap bengong kelakuan dongsaengnya yang membuatnya sangat malu. Ingatkan sabila nanti untuk menukar wajahnya dengan wajah orang lain,karena sekarang dia sudah tidak berani menampakkan wajahnya lagi. Dan itu dikarenakan ulah dongsaengnya. Aa kembali lagi pada ayra yang masih menatap mata pria hitam itu.

"Kau siapa?" Tanya pria itu lagi pada ayra. Beruntunglah kau pria hitam. Gadis dihadapanmu ini sudah menguasai bahasa korea,ya walaupun belum lancar tapi setidaknya dirinya cukup paham dengan ucapan pria itu.

"A...a...apakah kau adalah h...ha..hantu?" Bukannya menjawab ayra malah bertanya seperti orang bodoh,membuat pria dihadapannya ini jengkel sekaligus geli dengan tingkah gadis itu.

"Hei nona! Aku tidak tahu kau siapa dan mengapa kau berada disini. Tapi yang jelas pertanyaanmu itu sungguh konyol. Bagaimana mungkin hantu yang kau sebutkan itu ada pada siang hari yang jelas-jelas sangat terang ini." Pria itu berujar sambil mendengus geli.

"Lalu kau siapa?" Tanya ayra pelan. Sabila yang merasa jika ini semua tidak penting pun berinisiatif untuk menarik tangan ayra pergi.

"Joesonghamnida. Teman saya memang aneh." (Maafkan saya. Teman saya memang aneh) ujar sabila menyesal dan hendak beranjak sambil menarik tangan ayra.

"Hyaa eonnie. Tapi aku ingin tahu siapa dia." Nah kan gadis ini bisa-bisanya malah merengek sekarang. Sabila ingin sekali menceburkan dongsaengnya ini ke kolam ikan depan gedung SM ini.

"Kau itu ya. Kita harus cepat-cepat keruangan super junior sunbae tahu." Gerutu sabila yang membuat ayra cemberut.

"Hei chakkaman! (Hei tunggu) Kalian bilang apa tadi? Super junior sunbaenim? Apa maksud dari perkataan kalian?" Tanya pria itu sambil menatap mereka ber 2 intens. Sabila yang menyadari situasi pun berinisiatif menjawab

"Aa joesonghamnida. Kami sangat tidak sopan sebelumnya. Perkenalkan saya adalah sabila dan yang disebelah saya namanya kamayra. Kami merupakan trainee baru SM yang berasal dari indonesia." Jelas sabila sopan. Ayra yang sadar akan kesalahannya pun membungkuk berniat meminta maaf.

"Aa joesonghamnida karena ketidak sopanan saya." Ujar ayra penuh penyesalan. Pria tadi menatap mereka ber 2 terkejut.

"Waaah. Aku kira soal mereka merekrut trainee dari indonesia itu adalah sebuah kebohongan. Tapi ternyata tidak ya." Ujar pria itu menatap kagum mereka ber 2. Ayra dan sabila yang ditatap terus oleh pria ini mulai risih.

"Aa sepertinya kalian merasa kurang nyaman." Pria tadi berujar sambil melepas maskernya perlahan.

'Deg' jangan tanya bagaimana keadaan jantung mereka saat ini. Ayra bahkan tidak sanggup untuk menghirup udara disekitarnya.

"Salam kenal. Aku lee haechan,senang bertemu dengan kalian." Ujar pria tadi dengan senyuman cerahnya. Yaa pria tadi adalah lee haechan yang memiliki nama asli lee donghyuck. Member NCT yang memiliki visual secerah matahari. Haechan tertawa saat melihat wajah terkejut sabila dan ayra.

"Apakah kalian terkejut hm?" Tanya haechan pada kedua gadis itu yang masih setia menganga dengan mata membulat. Ya tuhan ekspresi yang sangat tidak keren.

"Hei!" Haechan berseru sambil menepuk lembut pundak ayra. Seketika ayra tersadar dan meringis.

"Aaa joesonghamnida sunbaenim." Ucapnya penuh sesal sambil membungkukkan badan,sabila yang juga tersadar ikut membungkukkan badan.

"Aa bukan masalah. Tapi,bukankah kalian tadi berkata ingin ke ruang latihan super junior-sunbae? Ingin aku antar?" Tanyanya ramah. Ayra dan sabila pun mengangguk dengan wajah berbinar senang.

"Benarkah sunbae ingin mengantar kami? Apakah sunbae tidak sibuk?" Ayra langsung bertanya setelah sadar 1 hal. Hei pasti haechan juga ada urusan bukan.

"Aa aku tidak sibuk nona-nona. Aku sengaja kesini ingin bertemu heechul hyung. Aku butuh partner game." Ujarnya sambil menyengir lebar. Ayra dan sabila tertawa kecil.

"Aah sunbae sangat mirip dengan temanku ini." Ujar sabila sambil melirik ayra sebal. Ayra menatap sabila garang seolah berkata 'jangan katakan apapun eonnie!' Sabila mendengus saat sadar arti tatapan dongsaengnya itu.

"Benarkah? Apakah kau juga pecinta game kamayra-ssi?" Tanya haechan antusias. Ayra meringis melihat tatapan haechan. Pecinta? Yang benar saja,bahkan ayra adalah seorang master dalam game online.

"Dia adalah orang yang sangat gila game. Dia bisa begadang bahkan tidak tidur hanya untuk sebuah game." Perkataan sabila mendapat tatapan tajam dari ayra. Sial itu adalah hal yang memalukan batin ayra.

"Benarkah? Waah kau sama seperti jisungie. Benar-benar maniak game." Ujar haechan sambil menggerutu saat dia mengatakan jisung itu maniak game karena setelahnya dia menyadari fakta bahwa dia sangat sering kalah bermain dari jisung. Haechan tidak sadar jika perkataannya membuat tubuh ayra menegang. Bukan,bukan karena ucapannya soal game. Namun karena 1 nama yang disebut haechan membuat darah ayra berdesir. Park jisung mungkin hanya tuhan dan teman-temannya saja yang tahu. Jika pria itu adalah pria yang ayra cintai. Cinta yang salah,cinta yang sangat mustahil karena perbedaan status keduanya. Namun,itu kemarin. Saat ayra dan kawan-kawannya belum menjadi trainee SM yang dulu bahkan tidak pernah berani di angan-angankan oleh mereka. Namun kini,mereka adalah salah satu dari ribuan gadis yang ada didunia yang mendapatkan keberuntungan seperti ini. Ayra melamun menatap kosong depannya.

"Ay...ay...ayra!!!" Ayra berjengit kaget saat sabila berteriak di telinganya.

"Yaaa eonnie! Apa yang kau lakukan haah?! Kau bisa membuatku tuli astaga." Gerutu ayra kesal. Sabila ingin sekali menjitak kepala gadis menyebalkan ini.

"Hei kalian berdua ini." Haechan tertawa geli melihat tingkah mereka ber 2. Ayra dan sabila saling pandang. Mereka lagi-lagi bertindak konyol,sungguh memalukan.

"Joesonghamnida sunbae." Ayra meminta maaf. Haechan menatap ayra sambil tersenyum geli.

"Untuk apa kau minta maaf eh? Tenang saja aku malah senang melihat kalian ber 2. Dan tolong hentikan panggilan sunbae itu! Kalian harus memanggilku dengan oppa! Tidak boleh menolak dan tidak boleh membantah!" Setelah mengatakan itu yang sama sekali tidak bisa dibantah oleh ayra,haechan malah berjalan ke lorong belakang ayra sambil memasukkan tangan kedalam saku celananya. Haechan berhenti dan menatapa ke 2 gadis tadi yang masih setia berdiri di tempatnya.

"Ayo! Kalian kan ingin keruangan super junior sunbae." Kalimat dari haechan membuat ayra dan sabila sadar bahwa mereka harus mengikuti langkah pria berkulit Tan tersebut.

.

.

.

.

.

TBC