"Sayang..." Panggil Rayhan terkejut, ia langsung melangkah menuju Isabella berada sekarang.
"Ada apa? Wajahmu pucat, apa kamu sakit?" Tanya Rayhan khawatir.
"Hatiku sakit...." Jawab Isabella terdengar pelan dan nyaris tidak bertenaga.
"Apa maksudmu?" Tanya Rayhan tidak mengerti.
Ia lantas mengingat tentang pesan terakhir yang Isabella kirimkan untuknya. Rayhan kemudian melangkah mendekati Isabella, meletakan gelasnya di atas meja sofa lalu berjongkok menghadapi Isabella.
Rayhan tahu hari sudah pagi, melihat dari sinar matahari yang menyeruak dari balik jendela yang terbuka. Tapi wajah Isabella yang menggelap dengan kedua bola mata yang memerah dan wajah yang pucat, Isabella juga memiliki kantung mata yang menghitam. Raut wajah lelahnya menunjukkan jika Isabella tidak tidur semalaman.
"Kemarin aku sangat sibuk, banyak rekaman yang harus di selesaikan dan beberapa musik di ubah jadi aku tidak sempat membaca pesan darimu. Maafkan aku." Ucap Rayhan menyesal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com