"Ghani..." Isabella menatap ke dalam mata Ghani dan tangannya terulur menyentuh tangannya.
"Aku tidak berhak menghakimi mu. Kamu tidak pernah berbuat buruk padaku. Kita sama-sama pernah membuat kesalahan, aku akan bertahan setidaknya sampai kita berdua tidak dapat mempertahankan pertunangan kita lagi."
"Kamu terlihat tidak nyata Bella... Bagaimana bisa kamu memberiku kesempatan setelah semua perbuatanku."
"Mungkin karena kita tidak saling mencintai, atau mungkin karena aku merasa kita seperti teman baik." Ucap Isabella tersenyum sebelum kembali menatap lurus ke depan.
"Ayo kita lanjutkan perjalanannya, ibumu sudah menunggu kita bukan?"
Ghani menyeka air matanya, ia menarik nafas dan berusaha untuk tersenyum.
"Teman baik..." Gumam Ghani dalam hati.
Pertemanan yang indah dan menenangkan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com