"Sore nanti tolong berbelanja untukku, lemari pendingin ku hanya tersisa dua butir telur dan air dingin."
"Kenapa aku harus melakukannya?"
"Jadi kamu ingin aku kelaparan juga?" Ucap Lucy menoleh, nada suaranya meninggi sementara raut wajahnya terlihat tidak bersahabat.
"Aku dapat melakukannya. Aku mengira kita sudah sepakat untuk berdamai kemarin, lalu mengapa kamu tiba-tiba terlihat marah padaku sekarang?" Tanya Ghani bingung.
"Aku marah? Aku hanya bersikap realistis, Ghani." Ucap Lucy, ia melepaskan kalung yang kemarin Ghani berikan padanya.
"Aku hanya sedang menjaga hatiku sendiri." Lanjut Lucy.
"Apa maksudmu?" Tanya Ghani semakin emosional, ini masih terlalu pagi untuk sebuah pertengkaran.
"Berhentilah bertingkah seolah kamu akan jatuh cinta padaku. Jika kamu tidak dapat mencintaiku, maka berhentilah untuk mendatangiku dan lepaskan aku, biarkan aku pergi."
"Pergi? Kamu mau pergi kemana? TEMPATMU DISINI BERSAMAKU!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com