"Mungkin kita harus menikah agar kamu dapat terus bersama denganku." Ucap Olivia bergurau sebelum melangkah meninggalkan Mark dengan membawa tabletnya untuk segera memberikannya kepada sekretarisnya agar mengirim desainnya ke perancangan perhiasan di perusahaannya.
Mark memegangi dadanya yang tiba-tiba saja berdebar, sekali lagi ia merasa menjadi seseorang yang berarti setelah seumur hidupnya semua orang memandangnya hanya karena kasihan bahkan beberapa dari mereka benci berada disekitarnya, tapi Olivia memperlakukannya beda, ia memperlakukannya sebagai seorang manusia yang sesungguhnya.
Mark hanya dapat tersenyum untuk mengungkapkan rasa senang dalam hatinya.
***
William membuka pintu dengan ragu-ragu. Penolakan Alena menjadikannya merasa takut memasuki ruangan dimana Alena di rawat, belum lagi dengan gugatan cerai yang Rose ajukan padanya.
Tapi melihat wajah Alan yang terlihat menantikan dirinya membuka pintu membuatnya memberanikan diri memasuki ruangan itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com