Mobil Jackson melintas masuk ke dalam perkarangan rumah William.
Laju mobil Rayhan langsung berhenti sebelum memasuki gerbang.
"Kapan kalian akan pindah?" Tanya Rayhyan.
"Sampai Alena ataupun Alan yang menginginkannya sendiri. Atau kami mungjin tidak akan pernah pindah." Jawab Rose pelan, ia masih merasa marah karena Rayhyan membentaknya tadi. Mendengar kalimat terakhir yang Rose katakan membuat rahang Rayhyan mengeras menahan perasaan marah.
"Kamu tidak ingin masuk? Jika tidak aku bisa turun sekarang."
Rayhan tidak langsung menjawab, ia terdiam dan terlihat berpikir sementara Rose menunggu dengan sabar. Ia tidak ingin ada lagi keributan diantara dirinya dan Rayhyan.
Sementara Rayhan tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Rayhan masih merasa takut kembali kecewa jika William akan kembali membela Jackson dan lebih memilih mereka dari pada dirinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com