webnovel

Bab 23 D

"Kakek, kamu baru saja pulih dari keadaan yang cukup buruk. Jadi sekarang, Kakek harus beristirahat. Nona Liu dan aku akan menunggu Kakek di luar. Lagi pula, Nona Liu juga belum makan sedari tadi. Kami akan makan siang bersama, hitung-hitung untuk mempererat hubungan kami yang baru saja dimulai, belajar saling mengenal satu sama lain dan menjadi sepasang calon suami istri yang saling mengerti, mengetahui apa yang kami suka dan tidak suka, mengetahui apa warna kesukaan kami atau bahkan hobi kami, kami membutuhkan waktu untuk itu juga, agar kami tidak merasa canggung. Jadi, Kakek tidak keberatan kalau kami tinggal dulu, kan? Sekarang juga Kakek telah mendapatkan jawaban yang sangat memuaskan, aku rasa Kakek bisa istirahat dengan nyenyak, agar lekas pulih dan pulang dari rumah sakit."

"Nona Liu?" Xiao Chuan berkata, Xiao Long tampak bingung dengan panggilan kakeknya. "Jangan panggil dia dengan cara yang formal. Panggil saja dia dengan namanya. Kamu pasti tidak keberatan, kan, Qiqi?"

"Qiqi? Aku?" Qiao Xin berkata dengan bingung. Kemudian, dia tersenyum dan mengangguk juga.

"Ya, Qiqi. Kurasa nama panggilan itu sangat cocok untukmu."

Qiao Xin tersenyum tipis lagi, dan dia tidak menyangka bahwa nama panggilan yang aneh akan diberikan kepadanya. Namun, dia tidak keberatan sama sekali selama Xiao Chuan bahagia. Itulah yang Qiao Xin harapkan.

"Ya, aku pikir itu nama panggilan yang manis. Bukankah begitu, Tuan Muda Han?"

"Kamu juga tidak boleh memanggil Xiao Long seformal itu, Qiqi. Panggil saja dia Xiao Long, atau Long, atau jika kamu memiliki nama panggilan yang disukai seperti Darling, Love, Sweet, atau apa pun."

Mendengar ini keluar dari mulut Xiao Chuan, Qiao Xin menundukkan kepalanya. Wajahnya memerah karena malu. Hal yang sama berlaku untuk Xiao Long. Dia geli mendiskusikan hal-hal seperti ini dengan kakeknya. Apalagi bersama dengan Qiao Xin juga.

"Baiklah, apa pun yang Kakek inginkan," Xiao Long menyetujui kakeknya. Kemudian dia dengan lembut meremas bahu Qiao Xin lagi. "Qiqi, ayo keluar. Kakek butuh istirahat, kamu juga harus makan siang agar cepat sembuh," kata Xiao Long akhirnya.

Qiao Xin akhirnya bangkit dari tempat duduknya, lalu dia menatap Xiao Chuan dengan tatapan sedih. Dia tahu bahwa Xiao Long tidak mengajaknya makan. Namun, ada banyak hal yang harus mereka berdua diskusikan sekarang. Ada banyak hal, yang Qiao Xin yakin harus dia hadapi dengan sosok menyebalkan seperti Xiao Long.

"Kakek, aku dan," Qiao Xin berhenti. Dia benar-benar merasa canggung untuk memanggil Tuan Muda Han sebagai Xiao Long sekarang. "Aku dan Xiao Long akan keluar untuk makan siang. Apakah Kakek menginginkan sesuatu? Kami dapat membelikanmu makanan juga. Aku akan bertanya pada perawat apakah kamu boleh makan makanan lain yang tidak disediakan oleh rumah sakit. Jika mereka mengizinkan, maka aku akan membelinya untuk Kakek. Atau ketika aku pulang nanti, aku akan membuatkan bubur yang enak untuk Kakek. Jadi, Kakek, istirahatlah, oke?"

"Oke, aku akan segera istirahat. Kalian berdua sangat perhatian, jangan terlalu memikirkanku. Lebih sering menghabiskan waktu bersama, Kakek akan selalu mendoakanmu. Dan Kakek akan mengurus pernikahanmu."

Qiao Xin dan Xiao Long tidak bisa menahan senyumnya. Pernikahan telah menjadi sesuatu yang benar-benar membuat mereka gila. Keduanya sepertinya harus menyelesaikannya meski sebenarnya tidak siap.