Setelah kelahiran anak pertamanya, kehidupan rumah tangga Arsya dan Rara semakin berwarna. Walau saat kelahiran anaknya, Arsya sempat jatuh pingsan, tapi setelah semuanya terlewati dengan lancar, akhirnya Arsya bisa melupakan traumanya juga. Nasib manusia tidak ada yang sama. Begitu pula dengan Jihan dan Rara yang ditakdirkan dengan nasib yang berbeda.
Arsya langsung sujud syukur ketika dia siuman dan diberitahu kalau anak dan istrinya selamat dan sehat. Dia hanya bisa mengucap syukur, selain itu dia juga mengadakan Aqiqah untuk putranya. Dan memberikan santunan pada ratusan anak yatim sebagai ungkapan rasa syukurnya pada sang pencipta atas rezeki yang dia dapatkan saat ini.
"Ra, belum siap juga?" tanya Arsya saat masuk kamar dan mendapati istrinya belum selesai mengenakan jilbabnya. Mereka memang akan mengadakan acara aqiqah di kediaman mereka untuk putra mereka yang baru lahir.
"Sebentar lagi Mas. Pak Ustadznya udah datang?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com