webnovel

Penipuan terjujur

"Kau orang yang punya rasa ingin tahu yang besar rupanya."

Lui menoleh, namun seperti suara berat yang mengganggu telinga nya. Tepat sepuluh langkah dari tempat Lui menunggu ada sekelompok pria bertubuh besar yang mendatangi Lui.

Lui melirik tajam, tatapan mata nya yang sayu namun tajam itu tidak membuat gentar orang-orang yang mengepungnya tersebut. Bagi mereka, orang-orang bertubuh kecil seperti Lui adalah orang menyedihkan yang mudah untuk dikalahkan.

'Wanita itu menipu ku? inilah yang akan terjadi bila aku terlalu muda mengikuti instruksi seseorang.'

Lui membatin, konsentrasi nya tidak terpecah meskipun sudah dikepung oleh banyak orang. Tidak ada tremor yang terjadi pada tubuhnya, santai menghadapi situasi yang tengah mengancamnya sekarang. Terbiasa menghadapi berbagai macam vilain membuat tidak ada rasa takut lagi di dalam hati gadis itu.

Sulit untuk melupakan identitas meskipun tubuh sudah berubah bentuk.

"Sedang apa kalian di sini? Di mana wanita itu?" tanya Lui. Dia beranggapan bisa saja wanita itu dijadikan umpan untuk Lui dan sebenarnya sedang diancam oleh para pria itu.

"Dia? mungkin dia sedang minum kopi," ujar pria itu, dia mengendikkan bahu dan menendang Lui dalam sekejap mata.

Serangan yang curang, menyerang secara sembunyi-sembunyi ketika lawan lengah.

Lui terkena tendangan di area lambungnya, mungkin setelah ini dia akan semakin bernafsu untuk makan. Kebetulan makan malam nya malam ini adalah daging sapi panggang dengan saus jamur yang harum sekali.

Jangan buat Lui tidak konsentrasi dalam serangannya.

Sebelum menyerang, Lui ingin sekali mengatakan motto hidupnya yang selalu dia ucapkan sebelum menyerang para villain. Tapi untuk kali ini, Lui memilih untuk tidak mengatakan itu.

'Sikap menciptakan tindakan.'

Kata-kata keren yang ikonik, sangat diingat oleh para penduduk wilayah London. Bahkan kata-kata itu masih terngiang-ngiang di dalam otak mereka, para pengagum kehebatan Lui. Mereka tidak akan mudah melupakan Lui.

Mungkin kalau Lui mengatakan motto nya itu, maka orang-orang yang ada di hadapan nya ini akan menganggap Lui sebagai salah satu fans Lui.

Menjadi terkenal dan memberikan banyak jasa bukan berarti disukai semua orang. Semakin menonjol sebuah paku maka akan semakin keras dan besar palu yang memukul paku tersebut. Sama halnya dengan Lui, semakin besar pamor yang dimiliki Lui berkemungkinan menambah haters gadis itu. Terutama bagi para penjahat, tokoh publik yang menyimpan kebohongan, dan lain sebagainya.

Mereka semua adalah hambatan, namun tidak akan bisa menjadi penghalang bagi Lui.

Namun yang sekarang Lui permasalahkan adalah, bagaimana caranya agar POWER nya tidak ketahuan oleh para pria yang ada di hadapannya ini. Lui tidak mungkin menunjukkan POWER nya kepada mereka semua, itu akan menimbulkan kegegeran yang menggemparkan publik. POWER seseorang diciptakan berbeda dengan setiap orang, dan kalau sampai ada POWER yang sama pada seseorang maka ada dua kemungkinan yang terjadi yang dipikirkan oleh publik.

Kemungkinan yang pertama adalah, ada manusia baru yang membawa jenis gen lain dalam penyebaran POWER, dan yang ke-dua adalah Lui sebenarnya masih hidup. Dan orang-orang akan berbondong-bondong menyelidiki kasus itu sampai Lui tidak bisa melakukan apapun lagi. Jangankan untuk ke sekolah, untuk keluar rumah saja sudah sangat tersiksa karena selalu diawasi dan diintai baik dari jarak yang dekat ataupun jarak yang jauh.

Lui diserang, dengan POWER yang dimiliki mereka, Lui serasa seperti tengah ditahan oleh gelombang suara yang aneh. Ini adalah gelombang radio, Lui merasa tubuhnya tidak bisa bereaksi dengan baik. Memberikan sensasi aneh yang menggelitik, seperti tenggelam dan terperangkap di dalam lautan minyak zaitun. Begitulah representasi dari perasaan yang dialami setiap saraf motorik remaja itu sekarang.

Tak hanya satu penyerang saja, Lui langsung diserang dengab POWER yang aneh. sebuah berkas cahaya yang mirip dengan lampu flash kamera membuyarkan pandangan mata Lui. Mata Lui menjadi kabur dalam beberapa waktu, namun yang anehnya setelah itu tubuh Lui tidak bisa bergerak.

Seperti pose terakhir yang dilakukan oleh Lui, tubuh Lui menjadi kaku seperti patung setelah terkena lampu flash kamera yang menerangi Lui tadi. Lui masih membaca situasi, tidak terlalu panik. Di hadapannya ini juga termasuk dari orang-orang sombong yang merasa kekuatan mereka hebat

Padahal, salah satu kunci dari keberhasilan pertarungan adalah untuk tidak menyerang terlebih dahulu. Dalam beberapa situasi, tidak menyerang lebih dulu adalah sebuah taktik yang dipergunakan untuk mengamati serta menyusun rencana yang baik. Orang-orang yang ahli bertarung akan dengan bijak memilih hal seperti ini. Biarkan saja musuh berada di atas angin sementara kita bersiap untuk mendorong mereka ke dalam jurang yang dalam.

"Kena kau, rupanya benar kau hanyalah siswa lemah biasa. Bisa-bisa nya kau masuk ke Brigdstone School dengan mudah, apa kau punya kerabat di sini? tidak lebih dari anak manja yang menyedihkan."

BRAKK

BRAKKK

kepingan batu bata yang hancur berjatuhan ke tanah, berserakan di jalanan dan membuat kabut debu putih yang membuat mata perih. Lui diangkat dan dihantamkan ke dinding-dinding bangunan yang ada di samping jalanan selebar tiga meter itu. Seluruh orang nampak tak peduli, mereka ingin menghindar dari masalah yang bukan masalah mereka.

Bagi warga sipil dan yang lainnya, yang bertugas untuk menolong orang hanyalah pahlawan. Bila selain daripada itu, maka adalah orang yang wajib ditolong. Pemikiran macam apa itu? Semakin meningkatnya sistem keamanan pahlawan malah semakin menurunkan standarisasi kepedulian manusia terhadap sesamanya.